Senin, 07 Juli 2014

Diampun Tak' Akan Bahagia



                      
                                       SINOPSIS

Farhan seseorang yang memiliki hati keras,Ia tak memperdulikan apa yang ada dilingkungannya.Ia hanya melakukan sesuatu jika Ia punya kemauan,Dia memiliki sifat keras kepala,teledor dan suka cuek dan tak perduli.
Semasa kesehariannya mulai dari sekolah hingga Ia bekerja dia tak pernah merasakan yang namanya cinta hingga ia mengenal Alisa,seorang anak magang diperusahaan dia bekerja.Seiring dengan berjalannya waktu,Farhan jatuh hati kepada Alisa tetapi setelah beberapa waktu ternyata Alisa telah memiliki pacar.
Semenjak tau akan hal itu,Farhan pun menghindar dan tak lagi mau masuk kedalam kehidupan Alisa.Dan dia pun mencoba untuk mengorbankan perasaannya.Dibalik itu semua ternyata diam-diam Alisa pun menaruh hati kepada Farhan tetapi tak dapat Ia jelaskan karena selalu saja ada kendala saat akan menerangkan semuanya sampai suatau saat semua itu dapat terjelaskan bukan dalam pertemuan tatap muka,tetapi dari via telepon genggam.
Bagaimana kejadian dan duduk perkara permasalahannya,apakah Farhan dapat memiliki Alisa? Silahkan baca ceritanya yang saya tuliskan dengan kata-kata sederhana.







                              KATA PENGANTAR
                              Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wr.wb
            Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan atas keridhoan Allah S.W.T yang telah memberikan kelancaran penyelesaiaan mininovel saya ini.Ini adalah karya tulisan saya yang kedua dari karya novel pertama saya yang berjudul”Bidadariku Tak Harus Suci”.Semoga Allah selalu memberikan ilmunya kepada saya agar saya selalu dapat berkarya dan memberikan yang terbaik untuk teman keluarga serta semua orang yang saya sayangi.
            Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada kakak saya Venny Fariska dan abang saya Anton Nyus Nagata yang telah memberikan saya masukan dan bimbingan dalam kehidupan saya selama bersama mereka.Semoga apa yang mereka harapkan akan tercapai adanya.
            Mungkin dikata atau tulisan banyak terdapat kesalahan,yang lebih datangnya dari Allah sedangkan yang salah datangnya dari diri saya sendiri dan untuk itu saya mengucapkan maaf.
            Demikian sepatah dua kata yang dapat saya sampaikan untuk semuanya saya ucapkan terima kasih.

                                                                                                  Medan,15 Maret 2014

  Arliansyah Dalimunthe




                                    DAFTAR ISI
Masa Akhir Sekolah    ............................................................................................    06
Keluarga kecil Farhan ............................................................................................    12
Anak Magang ........................................................................................................    18
Curhat Dadakan          ............................................................................................    24
Pesta Ulang Tahun      ............................................................................................    27
Bunga Cinta    ........................................................................................................    30
Janji Itu           ........................................................................................................    32
Diluar Sekenario         ............................................................................................    39
Suntikan Perjuangan   ............................................................................................    46
Ulah Farhan    ........................................................................................................    51
Tak Didukung Oleh Waktu    ................................................................................    55
Jelas Walau Tak Puas  ............................................................................................    59







BIODATA PENULIS

Nama Lengkap            : ARLIANSYAH DALIMUNTHE
Nama Pena                  : ARLEY PRINCIVE
T.T.L                           : Terusan Tengah, 14 Agustus 1989
Alamat                                    : Perumnas Griya Martubung Medan
No.HP                         : 081264031579
Email                           : arliansyah.dalimunthe@yahoo.co.id
Blog                            : arleyprincive.blogspot.com
Facebook                     : Arliansyah Dalimunthe
Twitter                                    : @arleyz
Hobby                         : Menulis,membaca,main game,ping-pong dan bermain drum








                                         Masa Akhir Sekolah

            Siang itu dihalaman sekolah penuh dengan murid sedang berbaris menunggu pengumuman kelulusan sekolah.Mereka rela berdiri berkerumun dibawah panasnya terik matahari yang sangat tidak mengenakkan siapa saja yang merasakannya.Tak sedikit dari mereka yang bermandikan keringat karena teriknya cuaca saat itu, seperti ikan laut yang dijemur mereka berbaris dilapangan yang beralaskan semen berwarna merah itu.Seperti menunggu antrian pembagian sembako di kantor camat mereka berkerumun dan suara mereka riuh bagaikan para suporter sepak bola yang sedang memberikan yel-yel kepada club sepak bola yang mereka bela.
            Tampak didepan mereka berbaris,tertancap dengan kokoh tiang berwarna putih yang terbuat dari besi bulat kopong yang menjulang kelangit dan dibagian paling atas tiang itu terikat dengan kencang selembar kain yang sedang berkibar berwarna merah putih.Bendera kebangsaan itu tetap saja berkibar diterpa tiupan angin tanpa menghiraukan teriknya panas matahari disiang itu.Tiang bendera itu persis berada didepan kantor kepala sekolah.Disekeliling depan kantor kepala sekolah banyak ditanam bunga yang memperindah taman kecil disekitar tiang bendera berdiri.
            Didalam teras ada tiga orang sedang berbincang-bincang dan terkadang sedikit mengeluarkan tertawaan seperti tak merasakan panasnya hawa disiang itu.Mereka asyik mengobrol dan tak menghiraukan apa yang sedang dirasakan para murid ditengah lapangan yang sedang berjemur kepanasan menunggu informasi yang sangat sakral itu.Salah satu diantara tiga orang yang berbicara sambil berdiri itu membawa map hijau yang tertutup rapat dilengannya.Dengan sesekali Ia mencoba melihat isi dalam map itu dan mencoba memperlihatkan isi dari map itu kesalah satu rekannya yang berdiri bersebelahan dengannya.
            Jarak mereka bertiga berdiri dengan para murid yang sedang berbaris bisa dibilang cukup jauh karena antara taman itu dengan tempat murid berbaris dipisahkan oleh lapangan rumput hijau yang biasa dibuat para murid untuk latihan olahraga atau kegiatan ekstrakulikuler lainnya.

            Rumput itu terletak ditengah-tengah gedung sekolah sedangkan pinggiran lapangan hijau itu sudah dilapisi semen berwarna merah.Di lapangan semen utama terdapat lapangan bola Volly dan bola Basket sedangkan lapangan semen yang mengarah keselatan terdapat lapangan bola sepak takraw.Para murid berbaris dilapangan semen utama tanpa ada perlindungan sama sekali dari teriknya panas matahari siang itu.Disitulah para siswa yang mengenakan baju putih abu-abu riuh seperti akan diadakannya konser Sheila On 7 ditempat itu.
            Dari dalam teras, salah seorang yang berdiri disana sedang mengangkatkan tangannya kearah murid berbaris seperti mengisyaratkan sesuatu sambil berteriak keras menggema dengan sedikit bernada marah.Para murid yang sedang berdiri itu pun tak tentu arah kalang kabut untuk mencari teman sekelasnya dan merapat untuk menyusun barisan yang rapi.
            Salah satu dari mereka yang berbaris maju kedepan barisan,seperti seorang komandan yang memimpin pasukan.Mulutnya yang terus berteriak memberikan aba-aba seperti tak digubris oleh pasukan yang dipimpinnya.Berulang kali seorang yang bertindak sebagai pemimpin barisan itu keluar masuk barisan untuk meluruskan barisan anggotanya,ketua kelas itu rupanya sempat jengkel dibuat para anggotanya.Sesekali muka memelas dipasang diwajahnya yang sudah bercucuran keringat itu agar para anggotanya mau mendengar aba-aba darinya.Tetapi malah ledekan yang Ia dapat dari rekan-rekannya.
            “tolong bro,mukakmu jangan dijelek-jelekkan!!”.ucap seorang yang agak tinggi dari para siswa yang lain dari dalam barisan yang seperti ular itu.
            Meledaklah tawa siswa yang berseragam putih abu-abu itu.
            Rupanya si ketua kelas yang ada didepan mereka sudah kehabisan akal untuk mengatur rekannya sampai Ia mendatangi siswa yang meledeknya itu.
            “apanya maksud kau!! Kalau bisa kaulah yang ngatur dimuka!!”.bentaknya dengan nada meninggi sambil memandang tajam kearah yang meledeknya tadi dan mendatangi yang meledeknya itu kedalam barisan.


            “hey mas bray,, udah panas ini jangan dibuat panas lagi!!”.ujar seorang siswa yang berkacamata dan melerai siketua kelas dengan anak yang meledeknya.
            Sontak rekan yang lain mengerumuni mereka berdua,ada yang terlihat memanas-manasi situasi agar semakin panas.Tetapi kebanyakan dari siswa itu untuk mengajak jangan membuat keributan lagi.Setelah anak yang paling tinggi itu meminta maaf kepada ketua kelasnya,si ketua kelas pun kembali maju kedepan barisan untuk menyiapkan barisannya.
            Kali ini aba-aba yang diberikannya diikuti oleh semua pasukannya.seperti sedang mengkidmati penaikan upacara bendera setiap hari senin, mereka berbaris rapi menghadap podium yang terletak didepan kantor kepala sekolah itu.Kini tak ada lagi suara-suara sumbang yang dapat menaikkan tensi kemarahan dari siapa yang mendengarnya.Ketua kelas itu kembali kesamping kanan barisan pasukannya setelah meyakinkan dirinya bahwa pasukannya sudah berbaris dengan rapi.
Terlihat kepala sekolah sedang berjalan menggunakan baju coklat dan celana yang berwarna sama dengan bajunya,Ia menggunakan peci hitam untuk menutup kepalanya,jam tangan berwarna emas tetap setia bertengger dilengan kirinya.Balpoint berwarna silver masih tetap bersembunyi dibalik kantong bajunya.Diikuti oleh wakil kepala sekolah dan tiga orang pegawai tata usaha yang sedari tadi telah berdiri menunggu beliau,mereka berjalan menuju podium yang telah lama terjemur matahari di depan kantor kepala sekolah itu.Podium itu terletak disamping tiang bendera yang benderanya sedang berkibar seperti hati para siswa yang sedang berkibar-kibar was-was mendengar apa yang akan disampaikan oleh orang nomor satu disekolah negeri itu.Sepatu kulit yang berwarna coklat mengkilat karena terpaan sinar matahari tampak mendampingi setiap iringan langkahnya ketempat yang tak ada perlindungan sama sekali dari terik matahari langsung.Beliau hanya mengandalkan peci keramat itu yang hampir tak tampak Ia lepas setiap harinya untuk melindungi kepalanya dari sengatan panasnya suhu disiang itu.
Ditempat beliau akan berpidato sudah berdiri kokoh sebuah stand mic lengkap dengan microponenya yang sedari tadi juga ikut berjemur bersama siswa yang sedang berbaris kepanasan.Dan dengan langkah yang sangat diburu beliau sudah bertatapan langsung dengan micropone itu.Beliau akan menyampaikan hal yang sangat penting dan penentu masa depan semua murid yang sedang berbaris kepanasan itu.

Sebagian siswa ada yang berbisik-bisik dibarisan paling belakang ada juga yang menatap langkah kepala sekolah dengan pandangan kosong tetapi tak sedikit yang hanya tertunduk sembari mengepalkan tangan memanjatkan doa berharap sesuatu yang baik berpihak kepadanya.Kepala sekolah semakin mendekati podium, semakin riuhlah keadaan dihalaman sekolah itu.Beliau pun membuka pidatonya.
            “Assalamu’alaikum warrahmatullahiwabarakatu......’.Salamnya lantang,semua murid kemudian menjawab salam kepala sekolah itu dan mereka menyambut dengan semangat apa yang akan disampaikan oleh petinggi sekolah mereka.
            “Untuk tahun ini siswa SMKN 2 Kisaran LULUS 100 %”.Sontak semua murid melompat kegirangan merayakan kabar yang sangat gembira itu,ada sebagian siswa yang sampai menangis mendengar pengumuman itu.Setelah mengumumkan hal yang sangat penting itu kemudian kepala sekolah mulai menyampaikan bimbingannya dengan memberikan nasehat-nasehat kepada seluruh siswa.
Semua murid merayakan keberhasilan mereka dengan saling memberi selamat dan berpelukan satu sama lain,karena setelah lulus nanti mereka akan menjalani kehidupan mereka masing-masing.Ada yang melanjutkan kuliah dan tidak sedikit pula yang berkeinginan langsung bisa kerja.Sebagian yang melanjutkan kuliah adalah dari kalangan orang berada atau yang mendapatkan bea siswa tetapi tidak dengan Farhan,Ia adalah salah satu siswa jurusan teknik permesinan.Dia salah satu diantara beberapa murid yang berada pada posisi kalangan menengah keatas tetapi tidak mau melanjutkan keperguruan tinggi dan Ia bertekad ingin langsung bekerja dari pada melanjutkan kuliah.
            “han.. Farhan... setelah kamu lulus sekolah ini mau kuliah lagi apa mau kerja?”.Tanya seorang teman Farhan kepadanya.
            “mungkin mau melamar kerja aja sob!”.jawab Farhan mantap.
Kemudian mereka mengobrol untuk sering satu sama lain mempertimbangkan dan merencanakan apa yang akan mereka lakukan setelah lulus sekolah nanti.Cukup lama mereka mengobrol di bawah pohon cherry itu,kadang mereka tertawa terbahak-bahak dan entah apa yang mereka bicarakan sampai mereka tertawa sebegitu hebohnya.
******
            Seminggu setelah kelulusan itu, Farhan mengikuti test masuk kerja disalah satu perusahaan perkebunan yang ada di daerah Sumatera selatan tepatnya di kabupaten Muara Enim.Ia melamar pekerjaan itu dari rekomendasi sekolahnya.Farhan pun mengikuti test demi test untuk bisa diterima sebagai karyawan di perusahaan itu.Dengan menempuh beberapa test yang diadakan perusahan, akhirnya Farhan diterima sebagai karyawan magang di perusahaan itu.Farhan sangat senang dengan kelulusan test yang ia jalani,berarti Ia akan merantau  meninggalkan kampung halamannya untuk beberapa saat dan akan mendapatkan pengalaman dalam dunia pekerjaan.
Farhan adalah anak desa,Ia tinggal disalah satu desa yang terdapat di kabupaten Asahan,Sumatera Utara.Kehidupan Farhan tidak jauh berbeda dengan kehidupan anak-anak desa lainnya.Farhan termasuk anak yang pendiam dan tidak banyak berulah.Apalagi setelah keluarganya mengalami perpecahan akibat perceraian ibu dan ayahnya sekitar enam bulan yang lalu,peristiwa itu cukup membuat ia shock karena ia harus berpisah dengan adik perempuannya.Setelah ayah dan ibunya berpisah ia tinggal bersama ibunya, dan adik perempuannya ikut bersama ayahnya.Walaupun sebenarnya ia tak tega meninggalkan ibunya tinggal sendirian dirumah tapi itu harus dilakukannya,karena ia ingin menjadi anak yang mandiri.
Sebenarnya ibunya menyarankan agar dia kuliah dahulu,tetapi ia menolak dengan alasan kalau sudah kerja nanti bisa sambil kuliah.Ibunya hanya bisa menurut saja perkataan anak laki-laki satu-satunya itu.Keinginan kerasnya untuk merantau tak lagi dapat terbendung,ibunya hanya bisa berdoa yang terbaik untuk anaknya itu.
******* 







Suasana haru terasa diruangan rumah Farhan,koper tempat baju sudah selesai dikepak.Terlihat Farhan melihat beberapa buku-buku novel yang biasa dibacanya dan membawa beberapa buku itu ikut kedalam koper hitam itu.Poto dirinya bersama teman sekolah juga teman dikampungnya juga tak luput untuk diangkut bersama barang-barang kenangan yang akan mengingatkannya kelak akan kampung halamannya jika Ia sudah sampai di perantauan nanti.

Kucing kesayangannya yang diberinya nama Cemmot juga akan dibawanya jika itu mungkin Ia lakukan .Berulang kali Ia menimang-nimang kucing berbulu hitam bercorak putih itu dengan riangnya,dengan manjanya kucing itu merasa kegirangan berasa ditimangan Farhan.Seakan tau akan lama tak bertemu dengan tuannya Ia memuaskan diri untuk bermain-main dengan Farhan.
Cemmot diletakkannya dilantai dan berjalan untuk memeriksa barang apa lagi yang akan dibawanya pergi.Kucing jantan itu terus mengikutinya dari belakang kemanapun Farhan berjalan,Ia selalu melingkar dibawah kaki Farhan.
Tepat hari ini Farhan akan meninggalkan ibunya untuk menjalani kehidupan barunya di perantauan.Tampak Farhan menyalami tangan ibunya.ia berpamitan dan meminta doa restu dari ibunya.


********






                           Keluarga Kecil Farhan

SETAHUN KEMUDIAN......

Hari ini adalah hari dimana Farhan merasakan tanggung jawab dalam mengemban tanggung jawab sebuah pekerjaan karena ia telah lulus masa training kerja.Banyak hal yang didapatkannya semasa training dan itu adalah satu modal untuk bisa menjalani kepada hal yang lebih besar lagi.Farhan ditempatkan dibagian divisi pekerjaan umum tepatnya sebagai helper operator alat berat.Lingkungan tempat tinggal Farhan yang baru ini tidak begitu memelihara keakraban karena semua orang sibuk dengan pekerjaan dan aktifitas masing-masing.
Sejak pertama kali Farhan dipindah ketempat itu, Ia tinggal bersama seniornya,Ia menempati rumah perkebunan nomor 30.Dirumah itulah Ia mendapat teman baru dan juga pengalaman baru serta pengalaman pembentukan mental.
********
            Malam itu Farhan terlihat memindahkan kasur beserta barang-barang miliknya keluar kamar.Ia memindahkan semua barang itu keruang tamu dan menata barang-barangnya itu dengan rapi diruang tamu.
            “maaf han,kamu harus tidur diruang tamu”.ucap salah satu teman serumah Farhan.
            “Oh,, nggak apa-apa kok kak!”.jawabnya sambil memindahkan barang-barangnya.
            “soalnya yang lebih senior dirumah ini mau pindah lagi kesini dan Dia mau menempati kamarmu itu.”
            Farhan harus bersabar dengan keadaan yang dialaminya itu,sebagai orang baru ia harus bisa menyelelaraskan situasi lingkungan dirumah itu.Farhan harus pindah keruang tamu karena besok akan datang satu rekan kerja lagi dan kebetulan orang itu dianggap yang dituakan dirumah itu,karena orang itu sudah lebih dulu menempati rumah itu.Farhan pindah keruang tamu karena tidak muat lagi jika bertiga dalam kamar tidur dikarenakan sempitnya kamar tidur itu.Sedangkan dikamar depan sudah ditempati oleh orang yang juga senior dirumah itu dan mau tak mau Farhan harus mengalah karena statusnya masih sebagai junior.Bukan masalah tempat saja yang harus dihadapinya,masalah air juga tidak kalah pentingnya.Untuk mandi saja terkadang Farhan harus menumpang kekamar mandi workshop yang letaknya tidak begitu jauh dari rumahnya.Kamar mandi dirumah Farhan hanya satu itupun terkadang kekurangan air untuk mandi maupun untuk mencuci pakaian.Tetapi Farhan berusaha mengerti dan maklum dengan keadaan seperti itu.
******
            Sore itu sepulang dari kerja Farhan berbincang-bincang dengan salah satu staff administrasi di kantor.Venny begitu orang memanggilnya.
            “Farhan.. han.. Farhan”.Teriak venny memanggil farhan,Farhanpun menoleh mencari asal suara yang memanggil namanya.
            “ada apa kak?”.
            “kakak dengar dirumahmu itu orangnya udah terlalu penuh ya?”.
            “ya begitulah kak,kenapa kak?”.
            “kakak mau menawarimu untuk pindah kerumah kakak”.
            “hah,,.. pindah kerumah kakak??”.
            “nggak usah lebaylah,dirumahkan kakak sama abangmu satu kamar jadi kamar depan kosong,kalau kau mau tempatilah kamar depan itu”.
            Farhan terdiam sejenak memikirkan tawaran itu.Didalam benak Farhan tersirat pemikiran yang agak membuat dirinya bingung ‘apa nggak janggal kalau aku tinggal serumah dengan orang yang sudah berumah tangga?’.Tapi jika Ia menolak tawaran itu berarti Ia harus berebut kamar dan fasilitas dirumah lamanya yang penuh sesak itu. Jika Ia terima apa nanti kata lingkungan sekitar.
’ah itu kan hanya pikiran negatifku saja’. bisiknya dalam hati.

Venny sudah menikah sekitar setahun yang lalu dengan Anton,tetapi sampai saat ini mereka belum juga dikaruniai keturunan,mungkin karena alasan itulah makanya Venny menyarankan Farhan untuk tinggal dirumahnya agar rumah mereka tidak sunyi.Cukup lama Farhan memikirkan keputusan apa yang akan diambilnya, alhasil Ia hanya terdiam saja.
            “ah kau ini terlalu banyak mikir! ya udah besok sore ajalah kakak tunggu jawabanmu ,berpikirlah dulu!”.tegur Venny sambil menulis kertas laporan kerja karyawan.
            “oklah kak nanti kupikirkan dulu”.jawab Farhan datar.
            Mereka berhenti berbincang setelah Farhan menyelesaikan laporan kerjanya.Farhan pun beranjak pulang kerumah.Dirumah Farhan terus memikirkan tawaran itu dan menimbang-nimbang keputusan apa yang akan diambilnya.Kalau tawaran itu diambilnya akan muncul rasa segan dalam dirinya karena Ia harus tinggal serumah dengan orang yang sudah berumah tangga,tetapi disisi lain harus sampai kapan Ia akan tinggal dirumah yang over human itu.Akhirnya Farhan memutuskan untuk pindah rumah setelah memikirkan semua resiko yang akan dihadapinya karena keputusannya itu.Malamnya Farhanpun mengemasi barang-barangnya untuk pindah rumah.
            “mau kemana han,kok barang-barangmu dibungkusi?”.tanya teman serumah Farhan.
            “rencana saya mau pindah rumah kak!”.jawabnya dengan nada agak sedikit rendah.
            “mau pindah kemana kamu?”.
            “kemarin sore saya ditawari pindah kerumah kak Venny”.jawab Farhan singkat.
            “merekakan sudah berumah tangga!kamu mau tinggal serumah dengan orang yang sudah berumah tangga?”.tanyanya lagi dengan sedikit heran dan bingung.
            “hehe.. tak apalah kak”.jawab Farhan sambil tersenyum ringan.
            “ya sudahlah kalau itu sudah menjadi keputusanmu”.
            “Insya Allah kak”.
            Semua barang sudah dikemasnya,hanya tinggal kasur saja yang masih berada ditempat semula,karena malam ini Ia masih harus tinggal diruangan itu.Waktu menunjukkan pukul 22.30 dan sudah tidak terdengar lagi suara ricuh dari rumah yang bernomor 30 itu pertanda semua penghuninya sudah terlelap tidur menuju alam mimpi masing-masing.
            Keesokan hari sepulang dari kerja, Farhan bergegas menemui Venny.
            “kak... kak ven.. kak..”.teriak Farhan memanggil Venny.
Venny pun menoleh kearah yang memanggil namanya,sembari melihat siapa yang memanggilnya.
            “kak.. tunggu sebentar”.cegah Farhan.
            “ada apa?”.tanya Venny.
            “aku mau kak menerima tawaran kakak kemarin,aku mau pindah kerumah kakak!”.terang Farhan sembari mendekati Venny.
            “oh baguslah kalau begitu,kalau mau memindahkan barang-barangmu kerumah kakak,masuk aja dari pintu belakang.Pintunya nggak dikunci kok, tadi abangmu baru dari rumah”.jelas Venny.
            “kak aku mau tanya sesuatu sama kakak,kenapa kakak mau menawari aku untuk tinggal dirumah kakak?”.tanya Farhan penasaran.
            “kenapa kau bertanya seperti itu?”.
            “hehe.. cuma mau tau aja,lagian kakak baru kenal sama aku kok percaya udah mau nawari aku serumah sama kakak!”.
            “udah jangan banyak tanya kau! Hehe.. hemm... kitakan sama-sama dari medan ya karena itu aja. kalau kau mau macam-macam tinggal mendatangi rumahmu aja hehe... becanda!,lagian dirumah kayaknya sepi banget kalau cuma berdua aja sama abangmu, mana tau kalau ada kau bisa ngerame-ramein”.jelas venny sambil tersenyum kecil.
            “oh oklah kalau begitu”.jawab Farhan sambil menganggukkan kepala.
Sore itu juga Farhan memindahkan semua barang-barangnya kerumah barunya itu.Rumah Venny tidak begitu jauh dari rumah Farhan yang lama karena perumahan itu tersusun seperti rumah sewaan biasa.Jarak rumah Farhan yang lama kerumah Venny kurang lebih seratus meter saja,rumah itu terletak disudut susunan perumahan dan bernomor 12.

Dirumah itu Farhan tinggal dikamar depan sendiri,satu persatu barang-barang yang sudah dibawanya dari rumahnya yang lama disusun dikamar itu.Farhan membuka jendela kamarnya dan menghirup udara sore itu,didepan jendela itu terdapat pagar tumbuhan yang membuat pemandangan agak rindang.Setelah Ia membereskan semua barang-barangnya Farhanpun membaringkan sejenak badannya diatas kasurnya dan beristirahat untuk melepas sedikit lelahnya.
*******
            Sejak Farhan pindah kerumah venny,Ia tidak lagi merasakan kekurangan air dan harus mengantri bila ingin mandi.Keakraban langsung tercipta sejak malam pertama Farhan pindah kerumahnya yang baru itu.Malam itu terlihat Farhan,Venny dan Anton sedang berkumpul diruang tamu sambil berbincang-bincang,mulai terpancar rona keceriaan diraut wajah mereka terutama wajah Farhan yang terlihat bahagia karena menemukan keluarga kecil yang tak terduga datangnya.
            “han, mulai sekarang kau jangan panggil Anton bapak lagi tapi panggil abang”.tegas venny kepada Farhan.Biasanya Farhan memanggil Anton bapak karena dipekerjaan Farhan adalah bawahan Anton jadi Ia sudah terbiasa memanggil dengan sebutan Bapak.Farhan akan merasa canggung bila harus memanggil Anton dengan sebutan abang.
            “susah kak, aku sudah terbiasa memanggil bapak”.keluh Farhan agak sedikit kesal sembari menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal itu.
            “hemmm,, disesuaikan aja kale,, kalau dirumah kau panggil aku abang kalau dikantor atau dilapangan baru panggil aku bapak”.tambah Anton sambil mengunyah empek-empek yang dari tadi sudah tersedia didepan mereka.
Empek-empek adalah salah satu makanan khas palembang yang biasanya digoreng atau direbus dengan menambahkan cuka pedas bila ingin menikmatinya.
            “iyalah pak,, eh bang.. kuusahakan membiasakan diri dulu,, hehe”.ledek Farhan.
            “kok dulu sekaranglah!”.tambah Anton sambil tertawa dan kelihatan makanan yang belum begitu hancur karena kunyahannya dari dalam mulutnya.
            “ih,, kau bang,, telan dulu makananmu itu baru ngomong”.tambah Venny sembari mencubit lengan suaminya dan merekapun bercanda dan tertawa riang menghabiskan malam itu dengan suasana gembira sembari menikmati makanan khas palembang itu.















                                 Anak Magang

            Hari libur adalah hari yang sangat ditunggu para karyawan dimanapun,tanpa terkecuali karyawan tempat Farhan bekerja.Hari itu dimanfaatkan untuk membereskan pekerjaan rumah maupun pekerjaan lain yang hanya bisa dilakukan pada saat libur saja.Mencuci pakaian adalah salah satu pekerjaan hari libur yang rutin dilakukan para karyawan,karena dihari biasa mereka kurang bisa mengatur waktu untuk hal yang satu ini karena jika terkena lembur maka tak ada waktu untuk melakukannya.Farhan pun melakukan pekerjaan itu dipagi hari dimana matahari belum begitu tinggi jadi terik matahari masih akan menjadi panas jika akan kesiang hari.
Dihari minggu itu semua aktifitas diperkebunan diliburkan kecuali divisi workshop (bengkel) karena dihari minggulah kendaraan berhenti beroperasi,dan hari itulah para sopir memperbaiki maupun merawat mobil mereka masing-masing.Pakaian sudah semua dicuci dan selesai dibilas kini waktunya Farhan menjemur semua pakaian itu di jemuran belakang rumah kemudian Ia mandi.Pakaian sudah dijemur,kamarnya pun sudah diberesi kini saatnya menyantaikan diri dengan bermain gitar diteras depan rumah sambil ditemani es teh manis dan roti malkist.Ia mulai memetik senar-senar gitar dengan nada pelan dan hampir tidak terdengar telinga,kemudian Ia memetiknya lebih keras lagi tetapi tidak menyanyi hanya memainkan gitarnya saja dan sesekali Ia bernyanyi mengiringi suara gitarnya itu.Farhan memang tidak begitu mahir dalam memainkan gitarnya, Ia belajar gitar dari semasa duduk dibangku SMP. Sampai saat ini Ia hanya bisa memainkan lagu-lagu yang biasa beredar dipasaran, seperti lagu-lagu pop atau lagu yang bernuansa mellow saja.Sesekali Ia berhenti memainkan gitarnya dan meneguk es teh yang sedah disediakannya dan memakan roti malkistnya.
            “aduh,,, pagi-pagi buat keributan”.sindir Venny dari dalam kamarnya. Dan tak lama kemudian Ia pun keluar dari kamarnya sambil mengucek-ngucek matanya dan terlihat rambutnya masih berantakan.

            “ye.. sudah jam berapa ne?”.Farhan menyambut sindiran Venny sambil menunjuk-nunjuk kearah pergelangan tangannya seolah-olah Farhan memakai jam tangan di lengan kirinya.
            “mumpung hari ini hari libur!!”.jawab Venny membela diri.
            “la terus mentang hari minggu tidurnya mau sampai sore gitu,, hello!!!. wkwkwk..”.
            “ah yang cerewetan kau ne, mau kau imbangi cerewet kakak ya”.oceh venny sambil menyambar handuk dan menuju kamar mandi dan Farhan pun tertawa kecil pertanda Ia tak mau kalah dengan kakaknya itu.
Sesampainya Venny didepan kamar mandi.Ia terlihat terkejut dengan apa yang dilihatnya.
            “alamak banyak nian la cucian ini!”.geram Venny sambil bertolak pinggang menatap ember hitam disudut kamar mandi yang berisikan setumpuk pakaian kotor.Venny pun meletakkan kembali handukya ketempat Ia semula mengambilnya, kemudian Ia kembali masuk kekamar mandi dan mencuci.Mukanya terlihat serat dan kesal,Ia menggulung baju lengan panjangnya serta membereskan semua yang kotor-kotor dikamar mandi itu mulai dari piring kotor sampai pakaian kotor.
            “kok diam kau han!”.teriak Venny dari dalam kamar mandi.
            “capek aku dari tadi nyanyi terus ,udah habis pun lagu yang bisa kunyanyikan lagian lagu yang bisa kunyanyikan udah kunyanyikan semua”.
            “kau hibur dulu kakakmu ini dengan suaramu yang membangunkan kakak tadi,tadi kakak lagi tidur kau nyanyi sekarang kak suruh nyanyi lagi kau tak mau”.oceh Venny sambil mencuci piring.
            “yee,, udah minta tolong maksa,ngejek pulak”.
“ya mana tau kalau bagus suaramu biar jadi artis nanti kau!!”.
“artis apa? artis tak laku iya”.
“kurang lebih begitulah!!”
“hemmm.....”.
Mereka berdua terus bercanda  hingga membuat suasana dirumah itu seperti pasar swalayan sampai-sampai membangunkan Anton yang sedang tidur dikamarnya.Sebangunnya Anton dari tidur semakin menambah keributan dirumah itu,bukannya mencuci muka Anton langsung membuka kulkas dan mencari makanan apa yang bisa dimakannya.Antonpun menemukan sisa snack yang dibeli Venny kemarin Ia pun mengambil snack itu dan duduk disebelah Farhan sambil bercengkrama dan menyambung candaan kami berdua.Antonpun mulai mengikuti suasana yang telah dibuat Farhan dan Venny. Sesekali Anton menyambut perbincangan mereka berdua dan mengunyah snacknya lalu meneguk es teh Farhan yang telah tersedia disitu.
            “waduh,, abang ini mulut sama tangan sama-sama kerja kayaknya!”.ledek Farhan kepada Anton.
            “ah,, abang kau itu memang kayak gitu,makanya berat badannya nggak mau turun!”.tambah Venny dari kamar mandi.
            Lagi asyiknya mereka bercanda, terdengar suara orang memanggil-manggil dari pintu belakang rumah.Hampir tidak terdengar suara orang memanggil itu dikarenakan suara candaan mereka yang begitu keras.Semakin lama semakin keras teriakan orang itu,sampai terdengar suara ketukan pintu belakang.
            “assalamu’alaikum....”.terdengar suara itu semakin jelas dari balik pintu dapur.
            “tok.. tok.. tok...”.suara orang mengetuk pintu sambil mengucapkan salam berulang kali.
            “Farhan ada orang memanggil itu didapur!”.teriak venny dari kamar mandi.Farhan pun berlari bergegas membukakan pintu belakang.
            “wa’alaikumsalam... tunggu sebentar ya”.jawab Farhan sambil membuka pintu dapur.Tampak Farhan berbincang-bincang dengan orang yang memanggil-manggil itu,terlihat Farhan menerima secarik kertas yang diberikan orang itu kepadanya.Kemudian orang itu pun mengucapkan salam dan meninggalkan Farhan berdiri disitu,Farhan pun menyambut salam dan mengucapkan terima kasih.Farhan menutup kembali pintu dapur dan pergi keteras depan sembari meneriakkan kepada Venny bahwa ada titipan surat untuknya.

            “siapa tadi han?”.teriak Venny dari dalam kamar mandi.
            “mbk Maya,tadi dia mengantarkan daftar nama anak PKL baru kak”.jawab Farhan.
            “oh iya udah, letakkan saja kertasnya diatas kulkas!”.perintah Venny lagi.
            “nanti dulu kak,aku mau baca dulu”.
            “anak PKL dari mana han?”.
            “dari jawa kak”.
            “berapa orang?”.
            “dua orang,dua-duanya cewek lho”.
            “ada namanyakan disitu? siapa aja namanya?”
            “ada! ah nanti lihat sendiri ajalah kak,nggak baik ngobrol dari kamar mandi”.
            Farhan pun meletakkan kertas itu diatas kulkas dan kembali mengambil gitarnya yang disandarkannya di dinding ruang tamu kemudian bernyanyi dengan Anton diteras depan rumah sembari menikmati snack dan es teh manis bersama abangnya itu.
*******









            Seperti biasa di hari senin pagi semua karyawan sibuk dengan kegiatan dan pekerjaan masing-masing begitu juga dengan Farhan,Ia mempersiapkan segala keperluan pekerjaan seperti bekal makanan dilapangan dan perawatan alat di pagi itu.Di depan kantor divisi terlihat Anton sedang mengapelkan semua anggota divisi alat berat,Ia memberikan pengarahan kerja hari itu dan membagikan surat tugas kepada setiap operator alat berat yang beroperasi dihari itu.
            “han, kamu mengerjakan jalan di blok 69 afddeling 7!”.perintah Anton selaku pengawas divisi alat berat dan menyerahkan surat tugas kepada Farhan.
            “ok bang,, eh pak,,”canda Farhan kepada Anton sembari menerima surat tugas yang diberikan Anton kepadanya.
            Semua crew alat berat bergegas menjalankan tugas masing-masing yang telah diberikan kepada mereka begitu juga Farhan,Ia menuju tempat dimana alatnya parkir kemudian Ia berangkat menuju lapangan tempat Ia bekerja.
            Sepulang dari kerja Farhan langsung menuju kantor,Ia ingin melaporkan hasil kerjanya untuk diinput.Sore itu suasana dikantor administrasi tidak seperti biasanya,dimeja administrasi terlihat kak Venny didampingi oleh dua orang cewek yang masih berseragam sekolah SMA.Farhan pun semakin mendekati meja administrasi dan menyerahkan laporan hasil kerjaannya kepada Venny.Didepan meja administrasi Farhan terlihat dingin saja tidak seperti rekannya yang lain, yang sibuk menggoda dan mencandai kedua cewek itu.
            “ehem,, kok diam aja han?”.tanya Venny sambil menginput surat tugas Farhan kedalam buku besar.
            “kenapa rupanya kak?,ada yang salah dengan surat tugasku?”.jawab Farhan polos.
            “ah kau ini sok mengalihkan perhatian”.tambah Venny.
            “terus aku harus apa kak?.aku harus lompat-lompat gitu sambil bilang ada cewek baru woy....”.
“haha.. haha.. hahah”.meledaklah suara tawa diruangan itu mendengar lelucon Farhan.
“alah si Farhan sok jual mahalnya itu”.ledek Venny.
“maksudnya apa ini!”.Farhan mulai jadi bingung.
“lajula,, agek diduluanke uwong,hehe..”.tambah mbk Maya.
“ah mbk ini pun ngomongnya udah ngelanturla,cepatlah selesaikan surat tugasku biar aku cepat pulang”.
“hemm.. padahal mau lama-lamanya dia disini biar bisa memandang cewek cantik ini”.ledek mbk Maya lagi.
Farhanpun terus-terusan diledek oleh Venny dan Maya,mereka ingin membuat Farhan salah tingkah karena selama ini Farhan termasuk orang yang sulit jika berteman dengan teman wanita.Farhan tak begitu menanggapi ledekan mereka berdua dan memilih untuk diam saja karena itu adalah salah satu sifatnya.Jika ditanggapinya ledekan itu semakin lama pula nanti Ia bisa pulang karena lambatnya menginput data tugas kerjanya dan kebanyakan mengobrol.Raut wajah Farhan semakin tegang menahan rasa kesal karena diledek terus.Selesai menandatangani berkas laporan surat tugas, Farhan pun beranjak meninggalkan tempat itu.Ia pun tak menoleh kebelakang lagi, mungkin karena kesalnya dirinya terhadap orang-orang dikantor itu.Ia berjalan dengan cepat tanpa mengeluarkan kata-kata ataupun bersiul seperti yang biasa Ia lakukan sepulang kerja.
Esoknya pun kejadian yang sama dialami Farhan di meja administrasi kantor,lagi-lagi Ia diledek oleh Venny dan Maya tetapi tetap saja Farhan cuek dengan keadaan yang menyudutkan dirinya itu.Tiga hari sudah Farhan mengalami hal yang sama dan ditempat yang sama dengan topik yang sama, tetapi sikap Farhan tetap dingin tidak menanggapi ledekan-ledekan yang dilontarkan mereka berdua.Lama kelamaan Farhan sudah terbiasa dengan kejadian-kejadian yang seperti itu,Ia pun tak lagi terlalu menghiraukan ledekan itu.Ia hanya menikmati saja apa yang terjadi pada dirinya.
                           



                            Curhat Dadakan

Malam itu dirumah Farhan terlihat sunyi,tidak seperti biasa terdengar suara ricuh candaan mereka bertiga.Dirumah yang bernomor 12 itu terlihat Farhan duduk santai diruang tamu sambil mengotak-atik handphonenya,sesekali Ia ikut menyanyikan lagu yang terputar di mp3 handphonenya.Melihat Farhan berubah sikap,Venny merasa bersalah atas apa yang dilakukannya terhadap Farhan dikantor beberapa hari ini.Venny pun mendatangi adek angkatnya itu dan mengajaknya mengobrol.
“kakak minta maaf ya han,kalau kata-kata kakak di kantor beberapa hari ini membuatmu tersinggung”.ucap venny membuka pembicaraan.
“ah kakak ini kenapa,emangnya kakak buat salah apa sampek harus minta maaf sama aku”.sambut Farhan dengan sok bingung.
“kakak lihat sikapmu berubah setelah kakak sering meledekmu sehabis kamu pulang kerja”.
“ah perasaan kakak saja itu”
“yang bisa melihat dirimu itukan orang lain han,kakak merasa karena ledekan kakak dikantor sore itu makanya sikapmu berubah”.
“enggak ah”.jawab Farhan singkat.
“kenapa sekarang kau terlihat lebih dingin kalau mengantar surat tugas kekantor”
“ah biasa aja kak,, hehe.. emm.. kayaknya aku ada simpatik sama salah satu cewek SMA dikantor itu kak!”.jelas Farhan agak sedikit ragu.
“jadi ceritanya adek kakak jatuh cinta ni”.
Farhan hanya bisa tersipu malu saat kakaknya menyatakan pernyataaan itu.
            “maunya gitu,, hehe...”.

Farhan hanya bisa terdiam mematung dihadapan kakaknya itu,raut wajahnya mulai memerah dan salah tingkahlah dia dalam bersikap.Farhan bingung harus mengobrol apa lagi,ingin hatinya curhat dengan Venny tapi Ia masih ragu terhadap venny,apakah Venny bisa menjaga rahasianya nanti.Farhan takut Venny akan membocorkan rahasianya dan semua orang pada tau, bisa habislah dirinya terkena ledekan.Seribu prasangka berlabuh dipikiran Farhan dari yang negatif sampai positif.
“ehem.. hey.. jangan jauh-jauh mengkhayalnya”.tegur Venny sambil menyenggol lengan Farhan.
“aku enggak mengkhayal kok”.bela Farhan dan memasang muka serius.
“itu apa namanya kalau nggak mengkhayal,dari tadi kamu itu diam melamun tandanya berpikir itu. Takut kakak membocorkan rahasiamu ya?.Tenang aja kakak jaga rahasiamu”.jelas venny meyakinkan Farhan.
“makasih ya kak”.
Farhan pun mulai bertanya mengenai semua informasi tentang cewek yang membuat dia mulai jatuh hati itu.
“siapa kak nama cewek itu?”.tanya Farhan mulai mencari informasi.
“hemm.. cewek disitu ada dua, yang mana yang kau suka ?”.tanya Venny kembali.
“hehe.. itu lo kak yang berkerudung dan hitam manis itu”.jelas Farhan penasaran.
“oh...  kalau yang itu namanya Alisa Putri tapi nama panggilannya Alisa,anaknya periang,mudah bergaul,tidak sombong,penurut tapi kayaknya agak tomboy sich,kenapa kau suka sama dia?”.Jawab Venny menceritakan beberapa kepribadian cewek yang ditanya Farhan.
“belum suka kak,masih simpatik aja!”.
Farhan pun terus mengorek informasi dari Venny,Farhan terus melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada Venny.Diakhir perbincangan Venny mendukung adiknya itu untuk terus mendekati cewek itu.

“kalau sama Alisa kakak setuju”.
“apa alasannya kok kakak bisa mendukung aku jadian sama dia?”.tanya Farhan agak sedikit bingung dengan pernyataan kakaknya itu.
“feeling aja,hihihi...”.jawab Venny sambil tertawa meledek.
Farhan agak kebingungan juga dengan pernyataan kakaknya itu,tetapi hatinya cukup senang karena semua pertanyaan yang ada dibenaknya sebagian sudah terjawab.Ia tinggal menyelidiki kebenaran informasi yang didapatnya.
******
Sejak saat itu peringai Farhan mulai kembali seperti biasa,Ia kembali sedikit periang tetapi saat ini Ia terlihat lebih gembira dari biasanya.Terkadang Ia suka berbicara dengan dirinya sendiri,terkadang jika melamun sendiri Ia suka tersenyum-senyum sendiri.Hati Farhan saat itu dalam keadaan senang bercampur riang,Ia banyak menghafal lagu-lagu yang bertemakan cinta,sesekali juga Ia menulis puisi tentang cinta.Tak jarang juga Ia menonton film-film yang bertemakan keromantisan bercinta,pokoknya semua yang dilakukannya penuh dengan suasana cinta.Kini Farhan menikmati masa kesenangnan itu.
Setiap pulang dari kerja Ia sempatkan untuk melihat wajah Alisa walaupun hanya sekejap saja,Ia takut jika memandang berlebihan bisa menaruh curiga teman-teman yang juga senang dengan Alisa.Sembari menyerahkan laporan kerjanya,Farhan sedikit-sedikit memandang kearah Alisa.Sampai pada suatu sore untuk yang kesekian kalinya Ia bertemu lagi dengan Alisa saat mengantarkan laporan hasil kerjanya dan sampai pada detik itupun Farhan belum berkenalan dengan Alisa.
Farhan tau nama Alisa dari Venny, namun berkenalan langsung belum berani Ia lakukan.Kejadian seperti itu terus berlangsung selama satu bulan lamanya.Selama itupula Farhan terlihat berubah dari segi gaya dan penampilan,Ia mulai mau memakai pakaian dengan rapi memakai parfum atau merubah gaya rambutnya dan yang tak kalah penting Ia merawat dirinya dengan ekstra agar kelihatan selalu terlihat bersih.



                   Pesta Ulang Tahun

Malam nanti Farhan akan menghadiri pesta ulang tahun teman satu kerjanya,itu pertanda kesempatan yang tepat untuk berkenalan dengan Alisa pikirnya dalam hati.
Terlihat sore itu sehabis pulang kerja Ia langsung bergegas pergi mandi dan menyetrika pakaian dan celana yang akan dikenakannya nanti.Sehabis shalat maghrib Farhan langsung mengenakan pakaian yang baru saja disetrikanya sore itu, serta memakai celana jeans hitamnya.Minyak rambut gatsby tak luput melekat dirambut ikalnya serta harum parfum casablanca silver kesukaannya melekat dibadannya.
Farhan berusaha tampil habis-habisan untuk memberikan kesan yang istimewa dalam perkenalan malam nanti.Dengan hati yang berbunga-bunga Ia keluar dari pintu rumahnya menuju tempat pesta itu berada.Hatinya terus berdebar-debar saat melangkah dari rumahnya dan pikirannya mulai mensekenario kata-kata yang akan diucapkannya nanti saat bertemu dengan Alisa.Tinggal beberapa langkah lagi Farhan akan sampai ketempat yang ditujunya,dari jauh sudah terlihat orang berkumpul ramai dirumah itu.
Pandangan Farhan langsung tertuju kepada seorang gadis yang sedang berdiri berbincang-bincang dengan sekelompok teman yang lain.Gadis itu mengenakan baju berwarna hitam serta menggunakan rok berbunga,dengan melihat gadis itu langkah Farhan terhenti sejenak.Ia mulai ragu untuk menghadiri acara itu,Ia merasa serba salah saat itu.Ia melangkah kedepan lalu berhenti,kemudian berbalik kebelakang lalu berhenti lagi.Ia terus mondar mandir antara pergi atau kembali lagi kerumah.Dalam kebingungan itu Farhan memutuskan untuk pulang saja tetapi suara sesorang mencegah langkahnya untuk pulang.
“Farhan.. han..”.terdengar seseorang memanggil namanya,Farhanpun menoleh kearah yang memanggil namanya.Farhan tidak begitu jelas mendengar panggilan itu karena tersamarkan oleh suara musik yang diputar dari dalam rumah bercatkan putih itu.Hampir empat kali orang itu memanggil-manggil Farhan sampai akhirnya mata Farhan menemukan orang yang memanggil dirinya.

“sini..”.teriak orang itu sembari melambaikan tangannya kearah Farhan.Setelah Farhan berjalan lebih dekat dengan suara itu,Ia pun berteriak ‘ada apa’ kepada orang itu.
“ngapain kamu mondar-mandir disitu kayak bebek aja,sini kumpul sama kita”.ajak salah satu orang yang berada diantara kerumunan acara itu.
Dengan malu-malu Farhan melangkah mendekati kerumunan orang-orang itu.Teman yang memanggilnya itu memegang tangan Farhan dan mengajaknya masuk kedalam rumah,didalam  sudah penuh dengan teman-teman yang lain yang sedari tadi mengobrol sambil menikmati musik yang diputar dari audio mp3.Saat itu pikiran Farhan semakin kacau karena tempat duduknya berhadapan dengan tempat duduk Alisa,Sesekali Farhan melirik kearah Alisa dan tersenyumlah Ia saat memandang wajah gadis yang didepannya itu.Alisa tidak sadar bahwa dirinya terus diperhatikan oleh Farhan.Farhan tak merasa kalau dirinya sedang berada diantara orang ramai yang diperdengarkan musik keras yang memekakkan telinga,Ia merasa dirinya sedang di taman bunga yang penuh dengan warna-warni pelangi menghiasi kolam taman cintanya dan hanya ada dirinya dan Alisa.Betapa senangnya hatinya bisa melihat langsung gadis pujaannya tanpa harus ragu dan dihalang-halangi sesuatu.
Lamunan Farhan semakin lama semakin tinggi dan tak sedikitpun Ia memalingkan pandangannya dari gadis itu.Selagi Farhan asyik memperhatikan Alisa,Alisa pun memandang kearahnya dan ‘deg.. deg.. deg...’ terdengar suara detakan jantung Farhan semakin kencang,Ia pun mulai salah tingkah mau memalingkan wajah tak ada waktu lagi karena Alisa telah melihat dirinya, dan dengan terpaksa Farhan melemparkan senyum kecil kepada Alisa.Tetapi Alisa tidak membalas senyuman Farhan,Alisa malah asyik mengobrol dengan teman wanita disebelahnya.Senyuman Farhan langsung berubah menjadi bengong,lalu Ia menoleh kekanan dan kekiri,Ia mengelus dadanya dan berkata dalam hati ‘untung nggak ada yang ngeliatku tadi’.Dia berharap tidak ada satupun temannya yang mengetahuinya, bahwa sedari tadi dirinya terus memperhatikan gerak-gerik Alisa.
Acara terus berlangsung dengan meriah,semua merayakan acara itu dengan gembira.Sesi demi sesi acara telah dilewati dan hidangan yang sudah disediakan pun sudah dinikmati oleh semua yang hadir diacara itu.
Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 lewat, pertanda sudah hampir larut malam.Acara sudah hampir selesai,orang-orang mulai meninggalkan tempat itu.Hanya beberapa orang saja yang tertinggal didalam rumah itu.
Terlihat Alisa beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ketempat Farhan duduk,Farhan mulai bingung apa gerangan yang dilakukannya jika Alisa benar-benar mendekati dirinya.Mulailah pikiran Farhan berprasangka memikirkan yang tak harus dipikirkannya sehingga membuat dirinya gelisah untuk duduk ditempat duduknya.Farhanpun mengambil air mineral cup yang disediakan disebelah tempat Ia duduk dan meminumnya.Seribu prasangka terus bersarang dipikirannya dan tanpa sadar Farhan menyedot cup kosong yang sudah habis disedotnya dari tadi.Alisa semangkin dekat dengannya dan Alisa pun duduk disebelah meja tempat Farhan mengambil air mineral tadi.
“permisi kak... mau ambil air cup itu”.sapa Alisa kepada Farhan.
“oh.. silahkan”.Sambil tersenyum kecil Alisa mengambil beberapa gelas minuman mineral itu.
“dari tadi kakak ini diam terusla”.sapa Alisa ramah.
“hehe”.Farhan hanya melontarkan senyum kecil kepada Alisa.
‘Ini saatnya aku memperkenalkan diri’ ujarnya dalam hati.Dengan memberanikan diri Farhan pun memperkenalkan dirinya kepada Alisa,Alisa pun mengulurkan tangannya dan Farhan menyambut salaman itu dengan menyebutkan namanya,begitupun Alisa.Sebenarnya Farhan telah mengetahui banyak hal tentang Alisa tetapi Ia berpura-pura belum kenal dengan Alisa.Walaupun Farhan sudah mengetahui nama Alisa tetapi untuk resmi saling mengenal baru kali ini Ia lakukan dan langsung berjabat tangan dengan orangnya langsung.Mereka pun mengobrol ringan sampai orang-orang diacara itu benar-benar telah meninggalkan rumah itu.

           
                                



                                 Bunga Cinta

Sejak perkenalan malam itu, semakin semangatlah Farhan untuk memperjuangkan rasa cintanya,rasanya ingin cepat-cepat Ia menyatakan cintanya kepada Alisa.Farhan pun mulai membiasakan diri untuk terus berusaha memberanikan diri untuk berkumpul dan berbincang-bincang dengan Alisa dan teman-teman yang lain.Farhan pun terus berusaha membuat Alisa nyaman bila dekat dengannya.Sebulan setengah sudah Farhan mulai pendekatan kepada Alisa sejak kedatangannya diawal bulan kemarin, tetapi sampai saat itu juga Ia belum menyatakan cintanya kepada Alisa.
*******
Terdengar suara nada pesan masuk dihandphone Farhan.Ia bergegas memungut handphonenya yang bergetar sambil berbunyi itu dari atas meja, kemudian Ia buru-buru membaca isi SMS itu.Terlihat Ia tersenyum membaca isi sms itu dan dengan tergesa-gesa Ia menari-narikan jemarinya diatas keypad handphonenya untuk membalas isi SMS itu kemudian Ia menunggu nada pesan selanjutnya dan ketika nada itu berbunyi bersegera kembali Ia membalasnya begitu seterusnya hampir sepuluh kali Ia berbuat demikian.Tiba-tiba raut wajah Farhan berubah saat nada pesan handphonenya tak berbunyi lagi,raut kesal kini bersarang diwajahnya karena tak kunjung ada yang membalas SMS darinya hingga terdengar suara nada dering handphone yang digenggamnya,Ia pun mengangkat panggilan itu dan mulai mengobrol dengan orang yang berada ditelephone itu.Lebih sepuluh menit sudah Ia mengobrol lewat via telepon itu,dan sesekali pula Ia tertawa sendiri sambil berjalan mondar-mandir dihalaman rumahnya.Sesekali Ia memungut batu kecil yang berserakan dihalaman rumahnya lalu melemparkan batu itu keparit depan rumahnya.Cukup lama Farhan terus mengobrol.Terdengar Ia mengucapkan salam pertanda Ia akan segera mengakhiri percakapan itu,dan menutup teleponnya.Ia berlari kecil masuk kedalam rumahnya dan meletakkan handponenya diatas kasur tempat tidurnya.Ia sambar handuk yang tergantung dibalik pintu kamar kemudian menuju kamar mandi.Dikamar mandipun Ia terus bernyanyi sambil bersiul riang,sore itu Farhan serasa senang nggak ketolongan.

            Tepat pukul 20.00 malam,Farhan sudah bersiap-siap akan keluar rumah dengan berpakaian yang rapi serta wajah yang terus riang sedari tadi siang.Sebelum keluar dari kamarnya Ia menyambar telepon genggam yang dilemparkannya diatas kasur tadi dan membawa gitar kesayangannya.Sambil berjalan riang, Farhan beranjak keluar rumah menuju kesalah satu rumah perkebunan yang jaraknya tak jauh dari rumah saat Ia menghadiri acara ulang tahun temannya kemarin.Didepan rumah itu terdapat pohon jambu air yang cukup rindang dan dibawah pohon itu ada sederet bangku yang terbuat dari bambu.Farhan pun duduk dibangku itu ditemani gitar dan suara jangkrik yang terus berderik seperti paduan suara yang mengiringi suara petikan gitar Farhan.Ia pun mulai bernyanyi dengan gitarnya itu dengan suara yang tidak begitu jelas,terkadang hanya terdengar suara gitarnya saja terkadang suara Ia berenyanyi tanpa iringan gitar tetapi lama kelamaan hanya tinggal suara paduan suara jangkrik saja yang tetap bernyanyi untuk kesunyian malam itu.
Dua jam sudah Ia berada dibangku itu menikmati malam yang indah itu,hanya ditemani gitarnya Ia terus memeluk gitarnya itu.Entah apa yang ada dipikirannya saat itu,seperti orang yang lagi senang tetapi kenapa Ia menyendiri seperti itu kalau dibilang lagi sedih kenapa Ia berpakaian rapi seperti ingin mendatangi seseorang yang sangat spesial.Tetapi yang pasti dari semua sifatnya Ia sedang benar-benar jatuh cinta,lama Ia termenung sambil menatap langit yang saat itu tak satupun bintang menghiasi langit yang gelap itu,kemudian Ia beranjak dari tempat Ia duduk lalu meninting gitarnya beranjak pulang kerumahnya.








                                  Janji Itu

            Sepulang dari kerja Farhan tidak langsung pulang kerumah seperti biasa yang ia lakukan selama ini,jarang sekali Ia mau singgah ditempat lain sebelum Ia sampai kerumahnya terlebih dahulu.Tetapi sore itu Ia sempatkan untuk singgah sebentar di bangku besi yang ada di workshop (bengkel),saat itu orang-orang pekerja bengkel sudah pulang semua dari bengkel.
Farhan duduk smabil menggoyang-goyangkan kakinya dari atas bangku itu.Tiba-tiba Ia berdiri dari duduknya dan merogoh saku celana kanannya dan mengeluarkan telepon genggamnya.Setelah Ia menatap layar yang tertera di handphone itu terlihat senyum manis menghiasi muka lusuhnya itu.Ia pun berjingkrak riang sambil memasukkan kembali handphone itu kedalam sakunya.
Farhan beranjak meninggalkan bangku itu sambil agak sedikit berlari dan dalam hitungan beberapa menit Ia sudah tak tampak lagi dari workshop itu.Dirumah Farhan tak lagi duduk-duduk diteras rumah seperti biasa yang Ia lakukan bila pulang dari kerja,Ia langsung beranjak mandi.

            “kakak lihat seperti orang yang sibuk kalilah kau ini!”.sapa Venny.
            “hehe.. biasalah kak kalau orang lagi kasmaran”.
            “tapi nggak biasanya kau mandi cepat”.
            “emm.. hihi.. aku ada janji kak sama Alisa mau ketemuan ngobrol berdua sama dia”
            “oo... pantesan,tapi kakak dulu yang mandi ya!”.harap Venny.
            “emm, berhubung karena aku lagi senang,aku kasi deh!”.
            Sambil menunggu Venny mandi Farhan mendengarkan mp3 dari telepon genggamnya dan sesekali Ia mengikuti syair lagu yang diputarnya itu.Setelah Venny keluar dari kamar mandi,Farhan pun langsung bergegas masuk kekamar mandi.
            Setelah shalat maghrib Farhan bermaksud akan berangkat kerumah Alisa tetapi niatnya itu diurungkannya karena diluar hujan turun sangat lebatnya.Ia begitu tidak senang dengan keadaan itu,Ia pun mulai gelisah didalam kamarnya.
            ‘ah dari pada suntuk mendingan aku main playstation aja deh nunggu hujan reda’ pikirnya dalam hati.
Farhan keasyikan bermain playstation sampai hujan berhenti pun Ia tak menyadarinya,Ia lupa akan janjinya yang telah Ia sepakati dengan Alisa untuk bertemu dengannya malam ini.Jam dinding dikamarnya menunjukkan pukul 22.00 malam tetapi Farhan tak juga beranjak dari depan televisi dan terus menarikan jarinya diatas stick playstation itu.Terkadang ditolehnya jam dinding kamarnya itu,tetapi tetap saja Ia melanjutkan permainannya.
            “katanya mau ketemuan dengan Alisa,udah jam berapa ini?”.tanya Venny dari depan pintu kamar sambil bersandar dipintu kamar Farhan dengan melipat tangannya.
            “ah malas aku kak, diluar masih gerimis”.jawab Farhan dan masih melanjutkan bermainnya.
            “janji adalah hutang lho,tadi sore kayaknya nggak sabaran banget sekarang malah malas banget gimana sich”.
            “kan Alisa yang buat janji”.
            “tapi kamu menyanggupinyakan?”
            “iya sich.. tapi....”.
            “bagaimana kau bisa mendapatkan hatinya kalu sikapmu plin-plan seperti ini”.
            “ah udahla kak,lagian jam segini udah tidurnya dia itu”.
            “belum tentu juga,kau belum datang kerumahnya udah berani membuat keputusan”.
            “iya deh,tanggung ni bentar lagi.Aku selesaikan dulu game ini baru aku kesana”.

            Venny pun hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Farhan yang kadang semangat dan terkadang melempem dan tidak punya komitmen.Tetapi itu sudah menjadi tabiat adiknya jadi Ia sudah memakluminya.
Farhan pun mematikan layar televisinya dan mematikan playstationnya,Ia beranjak dari kamarnya.Dibukanya pintu rumah sambil memandang kelangit dan menadahkan tangan keluar merasakan deras tidaknya hujan yang turun dari langit.Beberapa menit Ia berdiri didepan pintu itu tetapi takberanjak dari tempat Ia berdiri itu.Ragu bercampur malas kini menyelimuti hatinya untuk mendatangi Alisa.
‘kayaknya hujan udah agak redaan ini’ pikirnya dalam hati.
Ia menggulung celana panjangnya dan berangkat menuju kerumah Alisa sambil melindungi kepalanya dari guyuran air hujan dengan tangan kanannya.Ia berlari-lari kecil melewati hujan yang sudah rintik-rintik itu sambil sesekali melompat menghindari genangan air di jalan yang agak berlobang.Didepan rumah Alisa tampak lampu depan rumah masih memancarkan cahaya terang dan terlihat Alisa masih duduk dibangku teras rumah.Farhan pun mempercepat langkahnya beranjak ketempat Alisa duduk menunggunya dan duduk disebelah Alisa.
            “jam berapa ini?”.tanya Alisa dengan nada agak sedikit kesal.
            “hehe.. jam sepuluh lewat”.jawab Farhan dengan sedikit menyengir.
            “janji jam berapa?”.
            “jam delapan,maaf tadi hujan jadi aku pikir kamu nggak bakalan keluar rumah”.jawab Farhan membela diri.
            “Terus dirumah tadi ngapai?”
            “aku main playstation”.jawap Farhan polos.
            “terus lupa ama janji kalau udah main playstation,hobynya main playstation ya?”
“nggak juga,kalau lagi nggak ada kegiatan biasanya aku sempatkan bermain tapi lebih sering main gitar,hehe,, maaf ya”.

Mereka pun diam tanpa berkata sepatahkatapun seperti membisu,suara rintik gerimis yang jatuh diatap genteng semakin jelas saat mereka berdua sudah tidak bersuara lagi.Farhan bingung harus berkata apa lagi dia sudah meminta maaf tetapi sepertinya permintaan maafnya belum dibalas oleh Alisa.Farhan berpura-pura melihat jam tangannya dan terkadang menggeser tempat duduknya atau terkadang menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal itu.
“kakak kenapa sich!”
“hehe.. nggak apa-apa”.
“kok kelihatan gelisah seperti itu”.tanpa menjawab pertanyaan Alisa Farhan hanya tersenyum tersipu malu-malu.Kembali mereka saling membisu,Alisa hanya terlihat mengayun-ayunkan kakinya dibawah bangku tempat Ia duduk dan pandangannya kosong jauh menerawang kearah langit yang mendung itu.
“ngomong-ngomong ada apa ya Alisa ngajak kita ketemuan?”.tanya Farhan melepas kesunyian suasana saat itu.
“nggak jadi,udah lupa”.
“lho kok bisa gitu!”.
“habisnya kakak lama datangnya,capek aku nungguin disini”.ungkap Alisa sambil cemberut.
“terus kita mau ngapain donk”.
“terserah kakak,Alisa mau tidur besok mau kerja”.

Farhan hanya bisa melongo dan Ia pun tak bisa menolak pernyataan dari Alisa,Ia terlihat hanya mematung saja duduk dibangkunya tanpa mengeluarkan komentar atau melarang Alisa untuk jangan beranjak dari duduknya dan Alisa pun berdiri dari tempat duduknya tanpa cegahan dari Farhan.
“udah dulu ya kak,Alisa udah ngantuk berat nih”.melas Alisa.
“oh.. ya udah istirahatlah,sekalian kakak mau pamit pulang,sekali lagi maaf ya udah mengecewakan Alisa”.
Alisa hanya mengangguk saja tanpa berkata dan beranjak masuk kedalam rumah meninggalkan Farhan sendiri diteras rumahnya.Farhan bingung harus berbuat apa,Ia tau kalau dirinya sudah berbuat kesalahan kepada Alisa.Mematung sudah Farhan didepan teras rumah Alisa,Ia pun mau tak mau haurs beranjak dari tempat itu.Gerimis diluar semakin lama bukan semakin reda,tetesan air hujan semakin rapat dan lebat.Farhan tetap saja berjalan dikelebatan hujan itu,Ia tak lagi mengkhawatirkan akan kesehatan dirinya.Ia merasa menyesal karena telah menyepelekan hal kecil yang dianggapnya tak akan berefek seperti ini.Kali ini Farhan tak tampak melindungi kepalanya dari benturan tetesan air hujan yang turun,dia biarkan saja kepalanya basah karena air hujan itu.Ia berjalan tertunduk dan tak menghiraukan kalau badannya sudah basah kuyup diterpa derasnya guyuran hujan malam itu.Entah sadar atau tidak Ia tidak mempercepat langkahnya untuk segera sampai dirumah melainkan berjalan sambil menunduk dan terkadang Ia injak genangan air didalam lobang di jalan itu.Celana panjang yang dikenakannya sudah basah dan kotor terkena percikan lumpur yang diinjaknya karena Ia tak lagi menggulung celananya itu.Tubuhnya sudah mulai menggigil dan badannya sudah basah semua,giginya terkadang merapat menahan dinginnya udara malam itu.
Sesampainya dirumah Farhan bukannya langsung beranjak mandi Ia hanya mengganti baju basah yang Ia kenakan dan langsung berbaring ditempat tidur.Ia coba untuk memejamkan matanya tetapi berat rasanya untuk melakukannya,tetap Ia paksa matanya untuk terpejam dan beberapa saat kemudian hanyutlah sudah Ia dalam mimpi yang tak terduga oleh dirinya sebelumnya.
******






Jam sudah menunjukkan pukul 06.30 pagi,tetapi Farhan belum juga keluar dari kamarnya.Tak seperti biasanya Ia bangun sesiang itu,Venny dan Anton yang sudah siap-siap berangkat kerja penasaran kenapa Farhan belum juga keluar dari kamarnya.

“Si Farhan kok belum bangun juga bang?”tanya Venny kepada Anton.
“Nggak tau,kayaknya dia tadi malam pulang hujan-hujanan”.jawab Anton polos.
Venny mendekati kamar Farhan dan mengetuk pelan pintu kamar Farhan.
“tok.. tok.. tok..”.
Venny mencoba membangunkan Farhan dengan mengetuk pintu kamarnya tetapi tidak ada respon dari balik pintu kamar itu.Berulang kali Venny mencoba membangunkan Farhan sambil mengetuk pintu kamar Farhan,tetapi belum ada juga tanda-tanda sesorang bergerak membukakan pintu itu dari dalam,Venny pun membuka pintu kamar ternyata tidak terkunci,Ia pun masuk kedalam kamar dan menghampiri Farhan yang masih berbaring ditempat tidur.
“han.. Farhan..”.ujar Venny sambil mengguncang-guncang tubuh Farhan yang dibalut selimut hijau muda.Semakin kencang Venny mengguncang tubuh Farhan yang tak berkutik itu sembari memanggil–manggil namanya.
“Astagfirullah....”.Farhan melompat dari tempat tidurnya.
“ada apa?..ada apa?..”.tanya Farhan bingung.
“ya Allah han,, kau ini dibanguni malah ngejuti kakak pulak”.kesal Venny.
“kakak pun ngejuti aku yang lagi mimpi indah”.
“lihat dulu jam dinding itu,udah jam berapa sekarang, nggak kerja apa kau?”.
“kerjalah kak!”.
‘ya udah cepetan bangun!”.teriak Venny sambil meninggalkan kamar Farhan.
Farhan pun terburu-buru mengambil handuk dari balik pintu kamarnya dan beranjak ke kamar mandi,Venny dan Anton berangkat kerja duluan.Pagi itu Farhan terlihat sibuk tidak karuan sampai-sampai untuk menyempatkan menyisir rambutnya saja dia lupa lakukan.
Setelah dia sudah berpakaian kerja dan akan berangkat kerja Ia kembali lagi kedalam rumah mengambil telepon genggamnya yang ketinggalan.Dua kali Ia sudah bolak balik mengambil barangnya yang tertinggal.Sejenak Ia berdiri didepan pintu,merenung mengingat-ingat apa lagi yang kira-kira tertinggal sambil mengacungkan jari telunjuknya didepan wajahnya.Setelah Ia yakin bahwa tidak ada lagi yang tertinggal, Ia pun berangkat kerja.












      Diluar Sekenario

            Hampir genap tiga bulan Farhan memendam rasa cintanya kepada Alisa,Selama itu pula Ia seperti jalan ditempat dalam mengambil hati Alisa.Terkadang Ia masih merasa ragu dengan apa yang dirasakannya saat ini,Ia belum begitu yakin tentang perasaannya sekarang.Ia takut perasaannya kepada Alisa hanya perasaan simpatik sebatas teman biasa,atau kekaguman yang hanya bersifat sesaat.Selama itu pula Ia tetap meyakinkan dirinya bahwa Ia memang benar-benar jatuh cinta kepada Alisa,karena tak pernah Ia merasakan ketenangan senyaman saat Ia dekat berada disamping Alisa.Ingin rasanya hati-harinya dihabiskan bersama Alisa dan selalu membuat Alisa senang bila bertemu dengannya.Sejak kesalahan yang dibuatnya malam itu Farhan lebih berhati-hati lagi dalam menjaga perasaan Alisa,Ia mencoba memahami Alisa dari perhatian dan kasih sayang yang selalu Ia berikan kepada Alisa.Tetapi entah salah dimana,asal Farhan berusaha membuat Alisa senang malah membuat Alisa kesal terhadap dirinya.Jika Farhan berjanji terkadang Ia ingkari,jika Ia menelepon kebetulan saat Alisa sibuk, yang pasti intinya setiap apapun yang dilakukan Farhan yang berkaitan dengan Alisa pasti Ia sial terus.
Tak jarang Farhan menelepon Alisa jika jam istirahat tiba.Siang itu Farhan meluangkan waktu untuk menelephone Alisa.
            “hallo,, assalamu’alaikum”.salamnya dari telepon.
            “Hallo juga,, wa’alaikumsalam”.sambut Alisa.
            “Alisa sudah istirahat?”.
            “Belum kak,masih ada sedikit kerjaan yang tanggung ditinggal ni”.
            “oh,, tapi nanti jangan lupa makan siang ya!”
            “iya .. kakak juga”.


            Mereka berdua pun asyik mengobrol via handphone,seperti kebiasaan Farhan kalau lagi bertelponan,tangannya tidak bisa diam jika sedang menelepon seseorang.Ia memegang potongan kayu dan menggores-goreskan kayu itu diatas tanah sambil terus berbicara dengan Alisa lewat telepon.
            “nanti malam kamu sibuk nggak?”.tanya Farhan sesaat Alisa ingin menutup teleponnya.Alisa hanya diam tanpa menjawab pertanyaan dari Farhan.
            “kok nggak dijawab sih,, pertanyaan kakak!”,
            “Alisa lagi sibuk ni kak,lagian Alisa mau Istirahat kak!”.jawab Alisa agak sedikit merasa kesal.
            “nanti malam kalau kamu ada waktu,kakak mau main kerumahmu”melas Farhan.
            “iyalah nanti Alisa SMSkan kalau Alisa ada waktu”.jawab Alisa dengan nada yang agak tinggi.
            “Jangan lu... tut.. tut.. tut...”.suara handphone dimatikan.
Alisa mematikan panggilan dengan tiba-tiba.Farhan hanya bisa pasrah dengan nasib yang menimpanya.Kadang Ia berpikir untuk mundur saja dalam mendapatkan hati Alisa tetapi Ia sudah melangkah sejauh ini,rasanya tanggung kalau Ia mundur.Tepat jam satu siang Ia melanjutkan kembali pekerjaan yang Ia tinggalkan tadi sebelum istirahat.
            Malam itu tampak Farhan sudah mngenakan pakaian rapi,ini untuk kesekian kalinya Ia berpenampilan ekstra rapi.Tapi kali ini Ia tidak begitu senang seperti biasanya,karena dari raut wajahnya tampak kegelisahan yang mengabut.
Biasanya jika Ia sudah berpenampilan rapi seperti itu Ia akan cepat-cepat keluar rumah dan langsung menuju rumah Alisa,tetapi kali ini Ia bolak-balik melihat layar handphonenya dan mondar-mandir di kamarnya.Kadang dipegangnya Hpnya dan terkadang diletakkannya diatas meja kerjanya.Setelah bolak-balik memegang dan meletakkan Hpnya kemudian Ia meletakkan Hpnya di atas kasur tidurnya dan membiarkannya disana tanpa dilihat-lihatnya lagi.Seperti orang cemas Ia berharap Hpnya berdering atau membunyikan nada pesan, berharap-harap cemas Ia saat itu.

Cukup lama Ia menunggu, hingga akhirnya nada pesan Hpnya berdering.Ia segera bergegas mengambil Hpnya yang Ia letakkan diatas kasur tempat tidurnya dan melihat siapa pengirim pesan dan isinya.Setelah Ia melihat layar utama diHPnya,senyum dari bibirnya kini berkembang.
‘yesss,, akhirnya Alisa membalas SMSku’.girangnya dalam hati.
Ia segera membaca isi pesan elektronik itu dan semakin gembiralah dirinya setelah mengetahui bahwa isi pesan singkat itu adalah persetujuan Alisa untuk bertemu dirinya.Tanpa pikir panjang lagi Ia langsung keluar rumah untuk mendatangi rumah Alisa.Tapi kemudian Ia masuk lagi kedalam rumah dan menuju kamarnya,Ia berdiri didepan kaca lemari disudut kamarnya dan berkata pada dirinya sendiri.
‘apakah malam ini aku harus mengatakan perasaanku kepada Alisa,padahal Ia tinggal sebulan lagi berada disini,apa aku urungkan saja niatku ini!,atau aku katakan saja!,tapi kalaupun aku ungkapkan kata-kata yang tepat untuk menyatakan cinta seperti apa ya yang bagusnya?,apa harus romantis atau.. atau..’
            Farhan mempersiapkan kata-kata yang akan diucapkannya nanti untuk menyatakan perasaan hatinya sembari mempraktikkannya didepan kaca lemarinya itu.Ia mensekenario semua kata-kata cintanya sekalian menghapal kata-kata itu secara berulang-ulang untuk memantapkan misinya kali ini.Ia tak mau misinya kali ini akan gagal kembali seperti misi-misi sebelumnya.Berjam-jam sudah Farhan berdiri dihadapan kaca itu tanpa Ia sadari kalau Alisa sudah menunggu dirinya dirumahnya,sampai terdengar nada pesan dari HP Farhan.Setelah Ia membaca isi pesan singkat itu Farhan menepuk keningnya dengan telapak tangannya.
‘astaga,, aku lupa kalau Alisa sudah menunggu dirumah,alamat marah lagilah dia sama aku’.gumam Farhan dalam hati.
Ia pun bersegera keluar dari kamarnya dan terburu-buru keluar rumah.Diperjalanan menuju rumah Alisa seribu prasangka telah bersarang dibenaknya.Ia menyesalkan akan dirinya yang selalu pelupa dan teledor,untuk tepat waktu memenuhi janji saja Ia tidak becus.Ia semakin mempercepat langkah kakinya dan tibalah Ia didepan rumah Alisa.
Kini Farhan persis berada didepan rumah Alisa,didepan teras rumah Alisa terlihat sepi.Biasanya Alisa sudah menunggu di bangku depan rumah tapi untuk saat ini Ia tidak berada di bangku itu.Lampu teras pun sudah dimatikan,Farhan melihat jam di Hpnya.
‘masih jam sembilan kok lampu terasnya udah mati ya!’.tanyanya dalam hati agak bingung.
‘ini gara-gara aku kelamaan bergaya didepan cermin tadi ni’.kesalnya menyalahkan dirinya sendiri.
            Farhan pun sudah pasrah kalau untuk yang kesekian kalinya Ia mengecewakan Alisa,lama Farhan berdiri mematung dihalaman rumah Alisa.kemudian Ia beranikan untuk lebih dekat kearah pintu rumah Alisa dan mengetuk perlahan pintu rumahnya.
            “tok.. tok.. tok..”.Farhan mencoba mengetuk pintu rumah Alisa.
            Beberapa kali Farhan mengetuk pintu rumah Alisa namun tak ada satu pun sautan dari dalam rumah,hanya terdengar suara televisi yang berbunyi.Farhan lebih keras lagi mengetuk pintu itu sambil mengucapkan salam.
            “wa’alaikumsalam...,siapa?”.terdengar suara perempuan menjawab salam dari dalam rumah.
            “ini Farhan”.sahut Farhan dari luar.
            Tak lama kemudian pintu rumah itu terbuka,Farhan dipersilahkan masuk kedalam rumah.Farhan agak terlihat kaget karena yang membukakan pintu bukan Alisa melainkan Reni teman serumah Alisa.
            “Alisa kemana ren?”.tanya Farhan sambil duduk bersila didepan televisi.
            “oh ada didalam kamar tadi,bentar aku panggilkan ya!”.sapa reni ramah.
            “oh nggak usah ren biar aja,mungkin dia kecapean”.larang Farhan sok menolak tawaran Reni.
            Farhan pun berbincang-bincang dengan Reni diruang tamu itu sambil menonton televisi,terkadang mereka tertawa dan bercanda sampai Alisa keluar dari kamarnya.
            “kak Farhan,aduh maaf ya tadi Alisa ketiduran”.sapa Alisa sambil mengarah kekamar mandi dan mencuci mukanya.
            “udah lama kak?”.tanya Alisa lagi.
            “ah baru aja kok”jawab Farhan agak malu-malu.
            “maaf ya!”.
            “oh nyantai aja,kalau Alisa kecapean dilanjut aja istirahatnya”.
            “biasa aja kali kak,Alisakan udah janji sama kakak”.
            Reni terlihat masuk kekamar tidur meninggalkan Farhan dan Alisa diruang tamu.Diruang tamu itu tinggal Farhan dan Alisa saja ditemani televisi yang suara dari televisi itu cukup keras sampai kadang-kadang mereka harus mengulang-ulang perkataan saat mengobrol karena agak terganggu dengan kerasnya suara televisi yang mereka tonton.
            “udah lama kak nunggunya?”.tanya Alisa lagi.
            “lumayanlah,, sampai berlumut juga ini tempat duduk nunggu kamu!”.canda Farhan.
            “haha.. hah.., ada-ada saja kakak ini, o iya kak ada hal penting apa ya mau kakak sampaikan sama Alisa”.
            “oh cuma mau ngobrol aja kok”.
            “yang bener??”.ledek Alisa sambil bercanda.
            Farhan mulai bingung sebingung-bingungnya,semua skenario yang telah disusunnya terlebih dahulu raib sesaat ketika Farhan berhadapan dengan Alisa.Semua kata-kata yang dihafalnya berjam-jam didepan kaca tak lagi bisa diingat otaknya.Farhan hanya tertunduk membisu seribu bahasa.Alisa dengan rasa penasaran terus mendesak Farhan untuk menyatakan maksudnya ingin bertemu dirinya.Dengan suara yang pelan dengan nada yang rendah Farhan mulai memberanikan diri menyatakan maksud dirinya mendatangi Alisa.
            “kitakan udah cukup lama berteman,dan kamu satu bulan lagi mau meninggalkan kebun ini.Selama tiga bulan disini ada nggak Alisa menemukan orang yang spesial?”.tanya Farhan dengan nada datar dan suaranya hampir tidak terdengar karena kerasnya suara televisi yang mereka tonton.
            “emmm.. maksud kakak orang yang spesial seperti apa?”.tanya Alisa agak sedikit bingung.
            “gimana ya.. emm.. ya orang yang kamu anggap lebih la dari yang lain”.
            “ADA”.ungkap  Alisa singkat.
            Terlihat Farhan tersenyum kecil saat Alisa mengatakan bahwa ada sesorang yang spesial.Walau skenario yang dipakainya tak sesuai dengan apa yang telah dipersiapkannya,Farhan terus berusaha mengikuti alur yang akan terjadi dengan percakapan mereka berdua.
            “Kalau boleh tau siapa orang spesial itu?”.tanya Farhan denganpenuh rasa penasaran.
            “ada deh, mau tau apa mau tau banget!, hehe..”canda Alisa.
            Mereka pun saling udur-uduran menyebutkan siapa orang spesial dimata mereka berdua,sambil bercanda kecil dan tertawa ringan mereka terus saling menyimpan rahasia kecil mereka itu.Sampai akhirnya Alisa mengalah dan mengatakan siapa orang spesialnya itu.
            “pak Anton, beliau suka ngasi permen karet sama Alisa”.jawab Alisa sambil tertawa kecil.
            “ah kakak pikir entah siapa?”.jawab Farhan lega.
            “maksud kakak cowok yang.. yang.. gimana ya bagusnya nanyanya?”.ujar Farhan semakin bingung.
            Selagi Farhan berulang kali menyusun pertanyaan yang semakin membigungkan Alisa,Alisa pun memotong perkataan Farhan dan menjelaskan semuanya kepada Farhan.
            “orang spesial Alisa itu orangnya baik,penyayang dan selalu ada disaat Alisa butuh walau terkadang orangnya agak suka ingkar janji sich,romantis kalau berbicara dari telepon dan sangat perhatian terhadap Alisa”.
            Semakin berdebarlah jantung Farhan ketika Alisa menyebutkan kriteria yang disebutkan Alisa tentang orang spesialnya.
‘kalau begini ceritanya kayaknya nggak perlu aku repot-repot nembak Alisa,ada lampu hijau’.girangnya dalam hati sambil tersenyum-senyum kecil mendengar penjelasan yang disampaikan Alisa.

            “namanya Rendi,dia anak malang teman satu sekolah Alisa”.jelas Alisa jujur.
            ‘deggggggg...’.waktu seakan berhenti disaat Alisa menyebut bahwa bukan dirinya yang menjadi orang spesial dihatinya.Raut wajah yang tadinya tersenyum kecil kini semakin dilebarkannya dengan terpaksa menutupi kekecewaan yang diterimanya.Ia coba untuk menutupi kekecewaannya itu dengan bersikap santai walau saat itu pikirannya lagi kacau balau.Farhan mencoba menghela nafas panjang untuk merilekskan dirinya.
            Alisa bercerita tentang orang yang spesial dihatinya itu adalah pacarnya.Mereka baru saja jadian sehari sebelum Alisa berangkat ke Palembang untuk menjalani masa prakerin di perkebunan Farhan bekerja.Dengan hati yang remuk redam Farhan tetap menunjukkan keceriaan diwajahnya dan terus mendengar cerita tentang Rendi pacarnya itu.Alisa terus bercerita dan Farhan pun berusaha menjadi pendengar yang baik.
            “kalau kakak sendiri,siapa orang spesialnya”.tanya Alisa kembali.
            “oh kakak?.. kalau kakak orang yang spesial itu ya kak Venny la”.jawabnya riang mencoba menutupi kekecewaannya.
            “haha.., kok bisa mbk Venny?”.
            “ya iyalah diakan my the best sister,hehe..”.jelas Farhan mencoba mengalihkan pembicaraan.
            Alisa pun hanya tersenyum mendengar cerita Farhan,Farhan semakin jauh dari membahas pembicaraan  semula dan terus membuat candaan-candaan yang membuat Alisa tertawa.

*******





                       Suntikan Perjuangan

            Semenjak kejadian malam itu,perilaku Farhan mulai kembali seperti semula.Dia kembali menjadi orang yang pendiam dan tertutup.Wajah ceria yang beberapa bulan belakangan Ia tampakkan kini tak tampak lagi.Waktu kesehariannya hanya dihabiskan didalam kamar saja,Ia enggan untuk bermain-main tempat teman yang lain Ia lebih memilih bermain playstation didalam kamarnya.
Sehabis pulang kerjapun Ia tak mau lagi berlama-lama di meja administrasi, terkadang Ia menitipkan laporan kerjanya kepada rekan kerjanya untuk diberikan kepada administrasi kantor.Ia tak lagi tampak bersemangat dalam melakukan kegiatan apapun,tetapi Ia berusaha keputusasaannya itu tak berpengaruh terhadap pekerjaannya.
Jika bertemu dengan Alisa baik dikantor maupun diperumahan Farhan akan selalu menghindar.Ia bingung harus bagaimana berhadapan dengan Alisa.Disatu sisi Ia sudah mengganggu hubungan kasih sepasang insan yang saling mencintai dan disatu sisi lain Ia kecewa karena pupus harapannya untuk menjadikan Alisa orang spesial dihatinya.
Farhan selalu menghindar jika akan bertemu Alisa,sudah tiga hari ini Ia tak bertemu dengan Alisa.Sejak tiga hari itu jalinan pertemanan mereka berdua mulai merenggang.Alisa mulai merasa ada yang tak biasa pada diri Farhan,tetapi untuk menanyakannya Ia pun tak bisa karena sibuk akan kerjaan yang semakin menumpuk karena selain Ia harus menyelesaikan pekerjaan kantor,Alisa juga harus menyelesaikan laporan hasil kerjanya yang dibuat dalam bentuk makalah untuk memenuhi keperluan sekolahnya.
Bulan ini adalah bulan terakhir Alisa menjalani prakerin di perusahaan itu.Farhan sudah mulai bisa mengembalikan moodnya dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang menjadi kesenangannya dan menjaga jarak dengan Alisa.Sifat cuek dan pendiamnya kini sudah kembali melekat pada dirinya.Kini Ia menjalani hari-harinya dengan kehidupan sebelum Ia mengenal Alisa.

            Tapi Alisa mulai merasa ada yang kurang dengan dirinya,Ia merasa ada yang kurang jika tidak bertemu Farhan,Ia tak lagi punya teman curhat dan tempat mengadu jika Ia ada masalah.Farhan sudah menjadi sebagian kehidupan dikeseharian Alisa selama tiga bulan terakhir.Tapi Ia merasa heran kenapa Farhan sekarang tak lagi sedekat dulu terhadap dirinya,bahkan Farhan selalu menghindar jika diajak ngobrol atau ketemuan dengannya.

Alisa mulai merasa ada sesuatu rahasia yang disimpan Farhan terhadap dirinya.Alisa selalu berusaha untuk bisa mengobrol langsung dengan Farhan.Semakin lama Ia tak bertemu dengan Alisa semakin rindulah Ia terhadap Farhan.Ia rindu akan candaan Farhan,keluguan Farhan dan semua tentang Farhan dapat membuat dirinya bahagia.Kini Alisa tak lagi merasakan itu semua semenjak curhatannya kepada Farhan malam itu.
Dikantor Alisa memberanikan bertanya kepada Venny,kenapa sekarang Farhan berubah tidak seperti biasanya dan terlihat Farhan menjaga jarak dengannya.Sebenarnya ingin sekali Venny menceritakan semuanya kepada Alisa tetapi Venny sudah terlanjur janji kepada Farhan bahwa dirinya tak boleh menceritakan apapun tentang perubahan diri Farhan kepada Alisa.Alisa terus mendesak agar Venny mau menceritakan yang sebenarnya kepada dirinya.
            “mbk ven,kenapa sekarang kak Farhan kok jarang main kerumah?”.tanya Alisa sambil berharap.
            “nggak tau kakak”.jawab venny singkat.
            “kak Farhan nggak ada cerita sama kakak kalau dirumah?”.
            “emm,, kasi tau nggak ya,kenapa rupanya?”.
            Alisa menceritakan semua yang kini dirasakannya setelah beberapa hari tidak bertemu dengan Farhan.Mulai dari rasa kehilangannya sampai rasa rindunya ingin bertemu dengan Farhan.


Venny menjadi bingung,kalau Ia ceritakan yang sebenarnya takutnya Farhan kecewa terhadap dirinya dan jika tidak Ia beri tau pun Alisa terus mendesak penasaran terhadap dirinya.Lama kelamaan Venny pun iba kepada Alisa karena keseriusan dirinya ingin mengetahui keadaan Farhan.Akhirnya Venny memberi saran kepada Alisa untuk datang kerumahnya menjenguk Farhan.
            Rasa bosan akhirnya muncul di benak Farhan karena hampir setiap malam dia habiskan hanya didalam kamar saja.Malam ini Ia berniat ingin bermain ketempat Arifto,Arifto adalah rekan kerja Farhan dilapangan.Memang jarang-jarang Farhan bermain kerumah Arifto kalau tidak ada keperluan yang menyangkut pekerjaan.Dirumah Arifto terlihat sedang menonton televisi,Farhan pun mengucapkan salam dan masuk kedalam rumah Arifto.
            “hemm,, tumben anak muda main kesini,pasti ada hal penting kayaknya ni”.ledek Arifto sambil melirik kearah Farhan.
            “ah jangan kayak gitu la friend,nggak enak aku.pulang ajalah aku”.canda Farhan sambil berlagak ingin meninggalkan Arifto.
            “udah-udah sini,jangan banyak bertingkah kaba tu”.
            Farhan pun kembali mendekati Arifto dan duduk disebelah kursi tamu sambil ikut menonton televisi.
            “ngomong-ngomong,gimana kabar dek Alisa han?”.tanya Arifto sambil tersenyum meledek.
            “hem,, bisa nggak!, bisa nggak!,bisa nggak kalau nggak usah bahas dia”.terdengar nada Farhan agak kesal.
            “Cuma nanya bray, emangnya kenapa!,ada selectkah hubungan kalian?”.tanya Arifto berlagak perhatian dengan keadaan temannya itu.
            Awalnya Farhan tidak mau menceritakan apa yang sedang terjadi antara dia dan Alisa,tetapi karena Arifto terus mengajaknya mengobrol akhirnya Farhan menceritakannya kepada Arifto.Arifto terkadang mengerutkan kening mendengar cerita Farhan.
            “aku dekat dia menghindar,aku jauh dia mendekat.lagian mungkin sudah nasibku nggak bisa dekat sama cewek,pasti bawaannya sial terus udah gitu eh nggak taunya dia sudah punya pacar! Apes niand aku bro”.cerita Farhan panjang lebar.
            “ah kau ini,cerita berbelit-belit,yang jelas kenapa!”.
            “berbelit kenapa?”.
            “yang detail gitu penjelasannya,jangan setengah-setengah!”.
            “perasaan udah panjang lebar aku cerita”.kesal Farhan.
            Arifto dengan sedikit kesal mendengarkan penjelasan dari Farhan akhirnya menanggapi curhatan temannya itu.Arifto mencoba memberi beberapa saran yang harus dilakukan Farhan agar jangan terus-terusan membuat orang lain jadi merasa serbasalah gara-gara sikap Farhan yang bisa dibilang berjuang setengah-setengah.
Farhan dengan seksama mencermati masukan-masukan yang diberikan Arifto kepadanya.Terkadang Farhan protes dengan beberapa usulan yang diberikan Arifto karena kurang masuk diakalnya.Tetapi diantara itu semua yang membuat Farhan lebih semangat lagi ketika Arifto menceritakan kalau Alisa pernah bercerita tentang sedikit perasaan Alisa kepada Farhan.Semakin berseri-serilah wajah Farhan saat itu.Penasaran ditambah dengan rasa gembira bertengger dihatinya sekarang.
            “kemarin Alisa bercerita tentang kamu ke aku,dan kayaknya Dia ada rasa tu ke kamu”.semangat Arifto.
            “ah yang bener wak”.balas Farhan agak sedikit tak percaya,tetapi dihatinya Ia sangat senang walaupun kebenaran akan hal itu hanya beberapa persen saja.
            “Tapi... kayaknya bukan kamu aja yang mau ngedapetin dia, si Andi dan si Heri udah pada ditolak tu sama dia”.tambah Arifto sambil tersenyum kecil.
            “waduh... kalau begitu aku nyerah ajalah sob”.ucap Farhan sedikit putus asa.
            “ye belum berperang udah ngalah duluan”.
            “mana ada cinta siap saji,yang ada cinta itu butuh proses bro.mie instan aja yang katanya siap saji masih butuh proses dalam pembuatannya,dari memanaskan air sampai mencampur bumbunya”.jelas Arifto lagi.
            “trus aku harus gimana donk!”.jawab Farhan semakin bingung.
            “ya usaha! nyatakan perasaanmu yang sebenarnya,urusan diterima nggak diterima itu belakangan yang penting udah perang dulu,kalah menang itu sudah biasa bro”.semangat Arifto lagi.
            “aku udah usaha PDKT selama tiga bulan terakhir ini bro,tapi yang ada aku selalu sial jika sudah dekat dengan dia dan diakan sudah punya pacar!”.pelas Farhan.
            “la terus...”.canda Arifto.
            ‘haha.. haha.. haha..’ farhan sedikit tertawa dibuat candaan Arifto itu.
            “emm, tapi ada baiknya kamu nyatakan aja perasaanmu sama dia sebelum terlambat soalnya Alisa hanya tinggal tiga minggu lagi disini”saran Arifto singkat.
            “iyalah wak,berarti nggak sis-sialah aku main kerumahmu”.canda Farhan sambil mengganti channel televisi yang mereka tonton.Mereka pun mengobrol ringan masalah kerjaan dan sosial dilingkungan perusahaan dan sesekali mereka tertawa terbahak-bahak karena melihat acara komedi ditivi yang tayang hampir setiap malam di trans7.OVJ begitu tayangan itu disebut.Tak terasa sudah hampir larut malam Farhan bertamu kerumah Arifto,matanya sudah terasa berat dan ingin rasanya Ia memejamkan matanya sesaat itu juga.Farhan masih berusaha menahan rasa kantuknya dan masih memaksakan matanya tetap menatap layar kaca televisi itu tetapi yang ada matanya semakin berat dan terkadang tertutup sendiri.Tak tahan menahan kantuk beratnya itu akhirnya Ia berpamitan pulang dengan Arifto.








                                   Ulah Farhan
       
        Minggu pagi itu Farhan dan Venny sedang duduk dipekarangan belakang rumah,Sambil memberi makan ayam peliharaan Anton mereka berbincang-bincang ringan.
            “emm.. kemarin ada yang curhat sama kakak lho”.ucap Venny memulai pembicaraan.
            “trus hubungannya sama ane ape?”.jawab Farhan agak cuek.
            “ya nggak tau ada hubungannya apa nggak sama dirimu tapi yang curhat itu seorang Alisa gitu lho!”.ujar Venny memanas-manasi hati Farhan.Farhan pun sok cuek tapi penasaran saat Venny mengatakan hal itu.
            “he.. he.. emanganya Alisa cerita apa kak?”.tanya Farhan dengan nada berharap.
            “em kasi tau apa nggak ya!!”.canda Venny sambil melemparkan segenggam pakan ayam ke tanah.
            “tolonglah kak, ini menyangkut masa depan!”harap Farhan memelas.
            “ah sok lebay”.ejek Venny.
            Venny pun menceritakan kalau kemarin Alisa menemuinya dikantor dan bercerita tentang sikap Farhan yang berubah beberapa hari belakangan ini.Satu persatu Venny menceritakan apa yang diceritakan Alisa tentang dirinya.Farhan pun mendengarkan penjelasan kakaknya itu tanpa memotong perkataan kakaknya itu.Sampai Venny selesai menceritakan kejadian dikantor itu,Farhan hampir tidak percaya dengan penjelasan Venny.
            “dari penjelasan Alisa kemarin kakak rasa dia ada rasa juga sama kau!”.
            “ah jangan seperti itulah kak,nanti aku jadi semangat”.tambah Farhan sambil menangkap seekor anak ayam yang melintas didepannya dan menimang-nimangnya.
            “tapi kakak nggak ceritakan tentang aku ke dia?”.tanya Farhan agak sedikit cemas.
            “seperti yang kau pesan sama kakak, ya kakak nggak cerita tapi dia kakak suruh datang kerumah menemuimu”.
            “aduh bisa gawat ini”.pikir Farhan sambil melepas anak ayam yang dipangkunya itu.
            “bukannya kakak mau mencampuri masalah kalian,tapi ada baiknya kalau masalah itu dibicarakan baik-baik”.nasehat Venny.
            “Kami nggak ada masalah kok,aku merasa biasa-biasa aja”.ujar Farhan membela diri.
            “iya bagimu biasa saja,tapi bagi dirinya itu suatu masalah.Wanita itu memiliki perasaan yang sangat lembut sekali,jadi masalah sekecil apapun yang menyangkut perasaan dia pasti peka akan hal itu”.jelas Venny panjang lebar.
            “udahlah kak,nggak usah membahas hal yang nggak penting seperti itu”.
            “ya sudah,kakak hanya memberikan masukan saja kok”.
********
            Siang itu Farhan lagi asyik bermain playstation dengan Anton dikamar Farhan,mereka bermain game bola yang menjadi game favorit mereka berdua.Venny pun beristirahat dikamar sebelah.Hari sudah hampir sore mereka belum juga berhenti bermain playstation.sampai akhirnya Anton berkata kalau dirinya sudah mengantuk dan ingin istirahat.
Setelah Anton meninggalkan kamar itu,Farhan pun menutup pintu kamar dari dalam dan melanjutkan permainan itu sambil menutup telinganya dengan headset handphonenya sambil mendengarkan musik.
Sekitar pukul lima sore Alisa bertamu kerumah Farhan dengan ditemani Reni.Mereka berdua memberi salam dan mengetuk pintu rumah bercat putih itu,Venny pun membukakan pintu berwarana coklat itu dan mempersilahkan mereka berdua masuk kedalam rumah.Kemudian Venny menghidangkan minuman dan makanan ringan kepada Alisa dan Reni sambil mengobrol dengan mereka.
            “han.. Farhan.., ada Alisa ini datang!”.teriak Venny dari ruang tamu.


Alisa terlihat hanya tertunduk malu-malu saat Venny memanggil Farhan untuk keluar dari kamarnya.Alisa tidak berbicara sama sekali setelah Venny memanggil nama Farhan.Beberapa kali Venny memanggil Farhan untuk keluar dari kamarnya,kemudian Venny berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri pintu kamar Farhan lalu mengetuk pintu kamar itu.Venny berusaha membuka pintu kamar Farhan tetapi pintu itu dikunci dari dalam.
            “han buka pintunya !”.desak Venny.
Tetap saja tak ada sambutan apa-apa dari dalam kamar,lalu Venny kembali lagi mengobrol dengan Alisa diruang tamu.Jam sudah menunjukkan pukul 05.40 sore,dan orang yang ditunggu tak kunjung keluar dari kamarnya.Alisa ingin tetap menunggu Farhan sampai Ia mau keluar dari kamarnya karena sangat penasaran kenapa sikap Farhan yang berubah terhadap dirinya.
Reni sudah semakin gelisah karena hari sudah akan gelap,akhirnya Venny menyarankan agar Alisa pulang saja karena tampaknya Farhan tak akan mau keluar menemui dirinya.Dengan kecewa Alisa pun mengikuti saran Venny untuk pulang saja berhubung hari akan senja.Mereka berduapun berpamitan dengan Venny,dan menitip salam dengan Farhan.
Menjelang maghrib tiba, Farhan tak kunjung keluar dari kamarnya,sedangkan Anton dan Venny sudah siap-siap akan shalat maghrib berjamaah.Anton mencoba mengetuk pintu kamar Farhan sambil memanggil-manggil namanya,namun tetap saja tak ada sahutan dari dalam.Anton mencoba membuka pintu kamar itu tapi masih terkunci dari dalam,mereka berdua semakin khawatir terhadap adik angkat mereka itu.
            “ven,coba ambilkan kunci cadangan dikotak lemari”.perintah Anton mulai was-was.Venny pun beranjak dari tempatnya dan mengambilkan kunci itu lalu memberikannya kepada Anton.Anton segera membuka pintu itu dengan kunci yang ada ditangannya.
            “astaga...”terdengar nada suara Anton terkejut.Anton tak melihat sosok Farhan didalam kamarnya.Anton dan Venny terperanjak tak menemukan Farhan didalam kamarnya.
            “kemana dia? Tadi siang aku tinggal masih bermain playstatiton disini”.ucap Anton bingung.

            “iya akupun nggak melihat dia keluar dari kamarnya dari tadi siang”.tambah Venny heran.
            “kemana anak itu!”.seribu pertanyaan pun bermunculan di pikiran mereka berdua.yang membuat Anton dan Venny bingung lagi telepone genggam milik Farhan pun masih tertinggal dikasur tempat tidurnya.
Disaat mereka berdua panik karena kejanggalan itu terdengar suara ketukan dari arah pintu belakang.
            “siapa lagi maghrib-magrib begini bertamu?”.ucap Venny agak kesal.Ia pun berjalan kearah pintu dapur dan membukakan pintu itu.
            “Astagfirullah...”.Venny merasa kesal bercampur marah ketika melihat yang berdiri didepan pintu itu adalah Farhan,orang yang sedang mereka cari.
            “kenapa kak?’tanya Farhan tanpa merasa berbuat salah.
            “kenapa! ,kenapa! katamu,abangmu sama kakak bingung karena nyariin kau nggak ada di kamar eh malah nongol dari luar”.ujar Venny kesal.
            “maaf,tadi aku keluar dari jendela kamar waktu kakak bilang si Alisa datang kerumah.Aku takut ketemu sama dia karena aku bingung kalau ketemu sama dia.hihi.. hihi..”.
            “iya tapi kami berdua kawatir samamu,orang setau kakak kau masih tidur didalam”.
            “ye takut ya kehilangan aku!”.ledek Farhan sambil masuk kedalam dan buru-buru masuk kedalam kamar mengambil handuk dan masuk kekamar mandi.Anton hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah Farhan yang tak bisa ditebak itu dan Venny terus berbicara menceramahi Farhan dari ruang tamu.
            “udah dulu ya sayang  jadi cerewetnya, kita shalat dulu”.rayu Anton mesra.Dengan terus mengomel sambil berjalan Venny mengarah ketempat ruang shalat.

*******

           

         Tak Didukung Oleh Waktu 

Farhan masih berdiri didepan kaca jendela kantor,Kaca itu bersebelahan dengan tempat dimana Alisa duduk didepan meja kerjanya.Alisa terlihat sedang sibuk mengerjakan tugas rutin paginya,menyiapkan surat jalan atau surat tugas untuk dibagikan kepada personil divisi pekerjaan umum.
Tampak Farhan duduk agak berjauhan dari jendela kaca itu sambil memperhatikan kegiatan Alisa dimeja itu.Beberapa saat Alisa sibuk dengan pekerjaannya itu kemudian Ia meletakkan pena yang dipegangnya dan berdiri kearah jendela memandang kearah kanan dan kekiri seperti mencari sesuatu.Alisa melekatkan wajahnya dikaca jendela itu agar penglihatannya keluar lebih jelas sambil merapatkan kedua tangannya hampir menutupi pipi kanan dan kirinya.Menyadari hal itu,Farhan yang sedari tadi terus memperhatikan Alisa memalingkan wajahnya dan beranjak pergi ketempat yang tak terlihat dari balik jendela kaca itu.
Lama mata Alisa mencari yang didinginkannya tetapi sepertinya Ia tak jua menemukan apa yang dicarinya,Ia kembali duduk dikursi birunya itu dan melanjutkan pekerjaannya.tak lama Ia meletakkan lagi penanya dan mengambil telepone genggamnya yang diletakkannya tak jauh dari tempatnya duduk,Ia mulai megotak-atik Hp putihnya itu entah apa yang dilakukannya dengan Hpnya itu.Setelah itu Ia kembali meletakkan Hpnya diatas meja kerjanya dan melanjutkan kembali pekerjaannya.
Sadar akan perubahan dari sikap Farhan terhadap dirinya ,Alisa mulai menyalahkan dirinya sendiri.Ia merasa kehadiran Farhan dikesehariannya membuat dampak terhadap perasaannya.Alisa bingung harus berbuat apa agar bisa menyelesaikan masalah antara mereka berdua dan mencari tau apa yag sebenarnya terjadi terhadap diri Farhan.


‘apa aku sudah membuat kak Farhan kecewa?,apa aku ada salah omongan terhadapnya?”.pikiran Alisa mulai tidak konsentrasi terhadap kerjaanya,Ia malah melamun karenanya.Tanpa terasa air mata Alisa menetes dipipinya,dan cepat-cepat Ia menghapus air mata itu sebelum orang lain mengetahui kalau dia menangis.Ia pun tak tau kenapa Ia harus menangis.
            Pagi itu setelah apel umum,Farhan tidak langsung berangkat menuju lapangan.Ia dipanggil kekantor asisten pekerjaan umum.Tampak didalam kantor Farhan lagi berbincang-bincang dengan asisten itu.Tak lama kemudian Ia keluar dari ruangan dengan membawa secarik kertas.Terlihat dari wajahnya Ia tidak begitu senang dengan surat yang dipegangnya itu.Ia terlihat lesu sambil berjalan meninggalkan kantor itu,dan sesekali Ia melihat kertas itu dan semangkin sedihlah raut wajahnya.
            “surat apa itu han?”,tanya Anton penasaran.
            Farhan pun menyerahkan surat itu kepada Anton dan membiarkan Anton sendiri yang membaca surat itu.Melihat surat itu Anton tertawa sambil menyalami tangan Farhan.
            “waw.. selamat ya han,akhirnya kamu juga yang dapat proyek itu”.
            “senang sich senang, tapi itu berarti aku dinas luar selama seminggu”.
            “yah dinikmati aja lah!’.ledek Anton sambil mengembalikan kertas yang dipegangnya kepada Farhan.
Setelah Farhan mengambil kertas itu,Dia langsung pergi meninggalkan Anton yang sedang mengawasi anggotanya mengisi BBM sembari membisikkan sesuatu ditelinga Anton.Anton hanya menganggukkan kepala tanda mengerti akan maksud Farhan.

********
           


Malam itu sekitar pukul tujuh malam,dirumah Alisa sedang mengadakan acara.Acara yang dibuat untuk perpisahaan anak PKL yang telah menyelesaikan prakerinnya di perusahaan perkebunan itu tanpa terkecuali Alisa dan Reni.Hampir genap empat bulan Alisa dan Reni menimba ilmu diperusahaan itu.Alisa terlihat sangat gelisah dan tak tenang.Acara sudah hampir dimulai tetapi Alisa tetap sibuk menengok keluar rumah seperti menantikan kedatangan seseorang.
            “ada yang lihat kak Farhan nggak?”.tanya Alisa kepada salah satu teman laki-laki yang sedang duduk diteras rumahnya.
            “nggak ada lihat tu dek!”.jawab salah satu dari sekelompok lelaki yang ditanyanya itu.
            Alisa semakin terlihat sedih,seharusnya Farhan hadir diacara perpisahannya itu.Alisa sudah mencoba menelepon dan mengirim pesan kepada Farhan lewat telepon gennggamnya tapi sampai malam ini tak kunjung ada kabar dari Farhan.Ia juga sudah menitipkan pesan kepada Venny dan teman dekat Farhan yang lain tapi kenapa Farhan belum datang juga.Apa dia benar-benar membenciku,apa farhan benar-benar tidak mau berteman denganku lagi.semua pikiran negatif telah bersarang dibenak Alisa.
Beberapa menit kemudian tampak Venny dan Anton menghadiri acara itu,Alisa pun cepat-cepat menghampiri mereka berdua menanyakan keberadaan Farhan.
            “mbk ven,kak Farhan kemana?”.tanyanya buru-buru,Anton dan Venny hanya pandang-pandangan menanggapi pertanyaan dari Alisa.
            “kok kak Farhan nggak barengan sama mbk Venny”.tanya Alisa kembali.
            Kemudian Anton menceritakan bahwa Farhan tidak dapat menghadiri acara perpisahaan ini karena Ia mendapat tugas keluar perusahaan selama kurang lebih satu minggu kedepan.Kemudian Anton menjelaskan kalau ditempat kerja Farhan itu memang minim sinyal.Lokasinya jauh dari perkotaan.Ia baru berangkat kemarin langsung dari lapangan.Dia memang sengaja berpesan sama kakak untuk tidak memberitaukan hal ini kepadamu.
Karena proyek itu dadakan diberitauakan pihak perusahaan makanya Ia juga terburu-buru berangkatnya.
            “emm pantes aja SMS dan telepon Alisa nggak direspon kak Farhan”.ujar Alisa dengan nada kecewa.
            Alisa pun semakin sedih karena ketidakhadiran Farhan diacara perpisahanya.Ia kemudian mempersilahkan Venny dan Anton untuk masuk kedalam rumah.Selang beberapa menit acarapun dimulai.Padahal Alisa berencana ingin menjelaskan semuanya dimalam itu kepada Farhan tentang semuanya.Tapi kini rencana itu tidak terlaksana.
Acara inti sudah selesai semua sudah mengeluarkan kesan dan pesan terhadap orang yang ditinggal maupun yang meninggalkan.Semuanya merasa lega,tetapi tidak dengan Alisa.Ia duluan berpamitan untuk masuk kedalam kamar tidurnya.Ia mengunci pintu kamar itu dari dalam,Ia duduk di pinggir kasur tempat tidurnya sambil memegang handphonenya.
Ia mencoba menelepon Farhan tetapi usahanya itu sia-sia,karena nomor yang ditujunya tak dapat dihubungi.Ia semakin bingung dan sedih,tak tau apa yang harus diperbuatnya sekarang.Alisa hanya bisa menangis dan menangis,kali ini Ia tak lagi menahan kesedihannya dan membiarkan air matanya mengalir dipipinya yang lembut itu.Pikirannya terus melayang memikirkan saat-saat kebersamaan dirinya dengan Farhan.Suara tangisannya hampir tidak terdengar hanya air matanya saja yang semakin deras mengalir dan hampir separuh malam itu  dihabiskannya hanya untuk menangis.
            Siang itu terlihat Alisa berpamitan dengan orang yang ada dikantor,sambil menunggu mobil karyawan yang akan mengantarkan mereka keluar perkebunan.Mata Alisa masih terlihat agak membengkak karena kurang tidur semalam,Ia tak banyak bicara saat itu hanya terdiam membisu mengangkat barang-barang miliknya kemobil karyawan yang baru parkir dihalaman kantor.
Alisa memeluk Venny dan menyalami semua orang yang ada disitu.Kemudian Ia naik kedalam mobil dan melambaikan tangan kearah Venny dan teman-teman lain yang ditinggalkannya.




           
                             Jelas Walau Tak Puas

            Seminggu kini telah berlalu,Farhan pun sudah kembali kekebun karena telah menyelesaikan dinas luarnya.Sepulangnya dari dinas luar itu Farhan menjadi pendiam,Ia tampak terlihat letih sekali.
Dirumah ia langsung meletakkan tas yang dibawanya didekat pintu kamar mandi dan membaringkan badannya di lantai ruang tamu.Ia menghabiskan sore itu dengan tertidur diruang tamu.Melihat Farhan berbaring dilantai Venny segera membangunkannya dan menyuruhnya agar mandi biar badan terasa segar kembali.Dengan sedikit memaksakan badannya untuk bangkit dari tidurnya Farhan beranjak kekamar dan mengambil handuk untuk dia mandi.
            Malam itu Farhan dan Venny sedang mengobrol diruang tamu,tetapi tidak sedikitpun Farhan menyinggung masalah Alisa.Tak lama mereka berdua mengobrol,Venny beranjak dari tempat duduknya dan masuk kekamar.Sekeluarnya Ia dari kamar,terlihat Venny memegang bingkisan yang berbalutkan kertas kado bermotif bunga berwarna biru laut dan memberikannya kepada Farhan.
            “ini ada titipan dari Alisa untukmu!”.
Farhan pun menerima bingkisan itu dengan sedikit terkejut dan gembira.
            “wah ada apa ni dibalik kado ini”.ujar Farhan sambil membolak-balik kado itu.
            “ya udah cepetan dibuka,kakak juga mau lihat isinya!”.
Farhan pun membuka bingkisan itu,dan ternyata isinya Sendal bermotif kumbang.
            “hah sepasang sendal!”ujar Farhan semakin bingung.



            Lama Farhan menatap sendal itu dan hatinya terus bertanya-tanya apa sebenarnya maksud Alisa memberinya hadiah sepasang sendal yang bermotifkan kumbang hitam itu.Ingin rasanya Farhan tertawa saat itu ketika mengetahui isi bingkisan itu.Venny pun terlihat mengerutkan kening pertanda bingung juga melihat Farhan menerima hadiah yang unik itu.Rasa penasaran Farhan pun bertambah setelah dibelakang sendal itu terselip secarik kertas putih yang terlipat.
            “itu ada suratnya han,coba kau lihat mana tau Alisa menuliskan sesuatu tentang sendal kumbangmu di surat itu”.saran Venny lugas.
Farhan membuka kertas berlipat itu dan ternyata hanya berisikan duabelas digit nomor,yang setelah di periksa itu adalah nomor handphone Alisa.Farhan semakin penasaran kenapa Alisa hanya menulis nomor hanphonenya dikertas itu,apa maksudnya.Farhan mengambil hanphonenya dan mencari nomor Alisa lalu mengcalling nomor itu.Tiga kali sudah Farhan berusaha untuk menghubungi nomor telephone itu tapi tak ada yang mengangkatnya.Ia semakin bingung dan penasaran lalu Ia mengirimkan pesan singkat ke nomor itu.
                        Pria itu sangat lemah dan sangat lemah
                        Mereka membuat prinsip tetapi lupa bahwa
                        Dihati tidak ada prinsip...
                        Para wanita membuat para pria merasa hubungan hati
                        Dibuat dari debaran bukan denyutan
                        Dan hubungan hati terjadi bila dinyatakan,
                        Maka katakanlah isi hatimu.
                        Kadang untuk mengatakan isi hati kita akan melukai orang lain,
                        Kalau diam pun tidak akan bahagia,tidak akan bahagia”


Farhan pun mengirim pesan singkat itu kenomor yang tertera di kertas putih itu,Ia berharap agar Alisa mengerti hal yang sebenarnya dan mau mengangkat telepone darinya.Lama sudah Ia menunggu balasan dari SMS itu namun tak kunjung juga nada pesan telepone genggamnya itu berbunyi.
Farhan mencoba menelephone nomor itu kembali dan lagi-lagi tak ada yang mengangkat panggilannya itu.Farhan mulai sadar bahwa selama ini ternyata Ia telah membuat Alisa kecewa karena sikap cuek dan ketidakperduliannya terhadap perasaan Alisa.Hanya bermaksud untuk menjaga agar perasaan Alisa tetap terjaga namun semuanya berbanding terbalik dengan yang Ia duga.Ia malah membuat perasaan Alisa terluka karena sikapnya yang egois dan plin-plannya itu.Kembali Farhan menulis pesan singkat dari Hpnya.
                        Bagaimana kamu akan mengucapkan selamat tinggal
                        Kepada seseorang yang tidak pernah kamu miliki?
                        Kenapa tetes air mata jatuh demi seseorang yang tidak pernah
                        Menjadi kepunyaanmu?
                        Kenapa aku bodoh tak mengatakan bahwa kamu adalah orang spesialku?”
‘kring.. kring...’ terdengar nada dering di handphone Farhan,Ia pun segera mengangkat handphone itu dan langsung mengucapkan salam.
            “wa’alaikum salam”.terdengar suara Alisa agak sedikit serak,Sehabis mengucapkan salam terdengar suara tangisan dari loudspeker handphone Farhan.
            “hey..kok  Alisa menangis?”.tanya Farhan datar.
Tetap saja Alisa terus menangis dan tak menjawab pertanyaan dari Farhan.Lama Farhan mendengar suar tangisan Alisa,Farhan pun tak berani mengajukan pertanyaan lagi kepada Alisa. Ia membiarkan Alisa terhanyut dalam tangisannya.Dan tak lama kemudian Alisa berbicara sambil tersedu-sedu menahan tangis.



            wanita itu kuat hanya diluar padahal didalam mereka lemah
            Wanita berusaha tersenyum padahal dihatinya terluka,
            Aku hanya ingin menjadi wanita spesial yang hanya memiliki satu cinta
            Hidup satu kali dan matipun satu kali
            Dan aku berpikir cintapun hanya satu kali....
            Tapi ternyata aku salah,hatiku tertinggal dihati kakak dan karena itulah aku
            Menangis,
            Aku Sayang Kakak!”.ujar Alisa sambil menahan tangis.
            ”Aku menghindarimu bukan karena aku tak sayang denganmu tapi karena
            Aku menghargai orang yang telah dahulu mencintaimu.
            Walau aku sakit dibuat perasaan itu tapi aku bahagia karena
            Kamu bisa menjaga cintamu, karena mendapatkan lebih mudah
            Dari mempertahankan.
            Walaupun aku juga sayang kamu tapi aku tak akan memilikimu
            Tetapi karena kau telah meninggalkan tapak cintamu lewat sendal
            Kumbangmu aku yakin jika kita berjodoh nanti kita akan bertemu lagi”.jelas Farhan sambil sedikit bercanda menenangkan Alisa.
Alisa sedikit tersenyum disaat Farhan mengatakan kata Sandal kumbang.mereka berdua terus mengobrol panjang lewat handphone mereka.Alisa telah mengatakan yang sebenarnya bahwa dirinya mencintai Rendi kekasihnya tetapi juga mencintai Farhan,Alisa tetap menjaga cintanya terhadap Rendi dan Farhan menghargai cinta mereka berdua dengan tetap merelakan Alisa menjalani kisah percintaan dengan Rendi.Disela obrolan mereka Farhan sempat bertanya mengapa Alisa memberinya hadiah berupa sendal bermotif kumbang hitam kepada dirinya.Alisa hanya tertawa kecil tanpa bisa memberikan jawaban kepada Farhan dan mereka kembali tertawa setelah mengingat-ingat kejadian yang pernah mereka alami semasa saat bersama dulu.
            Setelah kejadian itu hubungan mereka tetap terjaga meski tanpa hubungan yang pasti antara mereka berdua.status dibilang menjalin kasih tidak karena tidak ada kata ‘jadian’ diantara mereka berdua,dikatakan hanya sebatas teman juga tidak karena mereka saling mengerti akan keperluan dan keinginan hati mereka masing-masing tanpa harus diucap dengan lisan.Yang mereka tau bahwa ‘terkadang cinta itu tak harus saling terucap tetapi cinta itu dapat dirasakan dengan hati’.

                                                           THE END